Wamen Stella Antusiasme Ikut Retreat: Arahan Presiden Harus Teamwork

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Stella Christie, mengaku antusiasme dan terinspirasi mengikuti kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Retreat menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka digelar pada 24 hingga 27 Oktober 2024.
"Sangat semangat dan sangat terinspirasi sekali, karena arahan Pak Presiden memang kita harus teamwork," kata Stella dalam keterangan resmi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/10/2024).
1. Retreat diyakini bisa perkuat kerja sama tim di Kabinet Merah Putih

Stella menilai kegiatan olahraga dan tinggal bersama dalam retreat Kabinet Merah Putih efektif untuk membangun kerja tim. Menurutnya, aktivitas tersebut menjadi langkah awal yang baik dalam menciptakan sinergi antaranggota kabinet.
"Termasuk secara literally kita baris bersama harus berirama, dan itu pasti saya rasa akan ada manfaatnya untuk ke depan bahwa kita harus berirama," tuturnya.
2. Prabowo mau menteri-menteri siap bela kepentingan bangsa

Sementara, Prabowo membawa menteri untuk melihat generasi muda calon pemimpin bangsa yang bersemangat dan disiplin di Akmil. Dia menekankan prajurit harus siap berkorban bagi negara.
"Dan para menteri-menteri pun siap memberi segalanya untuk membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," ujarnya saat jamuan santap malam, Jumat (25/10/2024).
3. Prabowo mengaku bangga dengan jajaran menteri selama retreat

Prabowo menyampaikan rasa bangganya atas penampilan peserta yang menunjukkan komitmen dan pengorbanan. Dia menekankan seorang pemimpin harus merasakan hal yang sama dengan anak buahnya, termasuk kesulitan dan risiko.
Mantan Menteri Pertahanan itu juga mengingatkan tradisi jika anak buah menghadapi bahaya, atasan harus turut serta menghadapi risiko yang sama. Dia mencontohkan seorang Brigjen yang gugur di daerah operasi demi menjalankan prinsip tersebut.
"Pemimpin selalu berada di tempat yang paling berbahaya, pemimpin harus berada di tengah-tengah anak buah," ujar mantan Danjen Kopassus itu.