Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamenaker: Pengibaran Bendera One Piece Bukan Sikap Benci Indonesia

Wamenaker, Immanuel Ebenezer saat mengunjungi kantor IDN Times pada Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Jihan A’liifah)
Wamenaker, Immanuel Ebenezer saat mengunjungi kantor IDN Times pada Rabu (20/11/2024). (IDN Times/Jihan A’liifah)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan memandang pengibaran bendera One Piece yang viral jelang HUT ke-80 RI bukan sebagai sebuah sikap benci Indonesia.

Pria yang karib disapa Noel tersebut mengatakan, fenomena ini harus dipahami dulu konteksnya sebelum buru-buru memberi stigma. Menurutnya, anak muda Indonesia tumbuh dalam budaya populer yang sarat simbol dan cerita fiksi.

“Anak-anak ini hidup di dunia yang penuh simbol dan cerita seperti One Piece. Mereka menyukai semangat kebebasan, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang digambarkan di sana. Ketika mereka pakai simbol itu, bukan berarti mereka benci Indonesia. Mereka hanya mencari cara menyampaikan perasaan mereka," tutur Noel di kepada awak media, di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

1. Bendera One Piece bukan menyaingi bendera merah putih

bendera one piece
bendera one piece (onepiece.fandom.com)

Noel menegaskan, Merah Putih tetaplah lambang negara yang sakral dan tidak boleh digantikan. Namun, dia melihat aksi pengibaran bendera One Piece bukan upaya untuk menyaingi simbol negara, melainkan tanda keresahan yang perlu didengar.

“Yang mereka lakukan itu bukan pemberontakan. Mereka hanya ingin didengar. Sama seperti di One Piece, banyak karakter memberontak bukan karena benci, tapi karena kecewa dan ingin perubahan,” ujarnya.

Noel pun mengingatkan, tugas negara bukan hanya menegur, tetapi juga mendengar dan merangkul.

2. Negara perlu introspeksi diri

Bendera Jolly Roger milik Strat Hat Pirates
Bendera Jolly Roger milik Straw Hat Pirates (dok. Shueisha/One Piece)

Menurut dia, jika nilai persahabatan, keadilan, dan solidaritas hanya ditemukan anak muda dalam cerita fiksi, itu pertanda negara perlu bercermin.

“Kalau anak-anak muda merasa nilai-nilai itu tidak ada dalam kehidupan nyata, itu artinya kita harus evaluasi cara kita hadir. Energi mereka jangan dimatikan, tapi diarahkan ke hal positif,” kata Noel.

3. Noel kritik para pejabat

IMG-20250804-WA0048.jpg
Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Noel juga mengkritisi cara pandang sebagian pejabat yang langsung menganggap fenomena ini sebagai ancaman. Menurutnya, langkah represif justru akan memperlebar jarak antara negara dan generasi mudanya.

“Mereka bukan anti-negara. Mereka hormat Merah Putih, tapi kecewa pada cara pengurus negara bekerja. Itu wajar. Justru karena cinta itulah mereka ingin perubahan. Kalau kita buru-buru memberi stigma, kita akan kehilangan mereka," tutur Noel.

“Pahami dulu konteksnya. Ini bukan soal bendera One Piece melawan Merah Putih. Ini soal anak-anak muda yang mencari tempat di negeri mereka sendiri. Kalau kita mau mendengar, rasa kecewa itu bisa kita ubah jadi energi positif,” sambungnya.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us