Waspada! Jangan Tertipu Love Scam Mengatasnamakan Bea Cukai

Jakarta, IDN Times - Penipuan bermodus asmara alias love scam yang mengatasnamakan instansi pemerintah semakin marak. Salah satu instansi yang yang dicatut namanya dalam penipuan jenis ini adalah Bea Cukai.
Berdasarkan laporan pengaduan kasus penipuan yang diterima Bea Cukai, terdapat total 570 kasus penipuan pada November 2024. Dari seluruh kasus tersebut, 89 di antaranya merupakan penipuan bermodus asmara, yang telah menimbulkan kerugian material sebanyak Rp62,3 juta.
Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menjelaskan ciri-ciri penipuan modus asmara yang mengatasnamakan Bea Cukai ini di antaranya korban dihubungi menggunakan nomor pribadi.
"Pelaku mengaku sebagai petugas Bea Cukai, dan meminta transfer sejumlah uang ke nomor rekening pribadi. Permintaan tersebut kerap disertai dengan ancaman, untuk memainkan psikologis korban," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Rabu (2/5/2025).
1. Modus love scam

Pada umumnya, sindikat penipuan bermodus asmara terdiri dari dua orang. Pelaku pertama akan yang berperan sebagai WNA (warga negara asing). Setelah bertemu di media sosial, pelaku akan menjalin hubungan demi memupuk rasa kepercayaan korban.
Ketika tujuannya tercapai, pelaku kemudian berpura-pura membelikan hadiah yang tampak menyakinkan karena terdapat bukti seolah barang tersebut sudah dikirim. Korban yang sudah terpedaya akan melakukan apapun agar hadiahnya dapat diterima. Saat itulah pelaku kedua beraksi.
Pelaku kedua akan berpura-pura menjadi petugas Bea Cukai dan menghubungi korban secara personal untuk membayar sejumlah uang untuk menebus hadiahnya. Oknum petugas Bea Cukai ini akan beralasan jika ada pajak yang harus dibayar.
2. Cara menghindari love scam

Untuk menghindari penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, ia mengimbau masyarakat untuk bertransaksi secara aman dan tetap tenang jika menemukan indikasi penipuan tersebut.
"Selalu perhatikan nomor rekening yang diberikan pelaku. Pembayaran pajak hanya dilakukan melalui rekening penerimaan negara dan mendapatkan kode billing. Bukan ke rekening pribadi,” tegasnya.
Budi juga menginformasikan bahwa untuk mengecek status barang kiriman, masyarakat dapat mengunjungi laman www.beacukai.go.id/barangkiriman. Bisa juga melaporkan indikasi dengan menghubungi Contact Center Bravo bea Cukai 1500225, media sosial @BeacukaiRI, atau mendatangi kantor Bea Cukai terdekat.
3. Pesatnya teknologi dorong penggunaan dating apps

Pesatnya perkembangan teknologi mendorong perubahan kebiasaan dalam interaksi dan memungkinkan berkomunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu. Teknologi ini melahirkan maraknya aplikasi atau platform untuk mencari pasangan secara online.
Berdasarkan penelitian “Indonesia Usage Behavior and Security on Dating Apps” yang dilakukan Populix, pengguna dating apps didominasi generasi milenial (52 persen), generasi Z (44 persen) dan terakhir 4 persen oleh generasi X.
Di sisi lain, hal ini menghadirkan ancaman kriminal baru, seperti love scam atau percintaan palsu, yakni penipuan bermodus asmara.