200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Z

Lengkap dari berbagai ruang lingkup ekonomi

Terdapat begitu banyak istilah ekonomi yang wajib diketahui siapa saja yang menekuni ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi sendiri meliputi banyak ruang lingkup, mulai dari konsep dasar, pasar, konsumsi, produksi, hingga keuangan.

Banyak istilah-istilah ekonomi yang berasal dari bahasa Inggris, sehingga perlu dipadankan ke dalam bahasa Indonesia. Berikut IDN Times sajikan kumpulan istilah dalam ilmu ekonomi yang akan menambah perbendaharaan katamu. Simak sampai habis, ya!

Baca Juga: 15 Pengertian Ekonomi Syariah Menurut Para Ahli

1. Istilah ekonomi berawalan huruf A

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Zilustrasi akuntansi (pexels.com/Mikhail Nilov)
  1. Administrasi: Dalam arti sempit tulis menulis, mencatatkan/pencatatan. Dalam arti luas penguasaan.
  2. Adpertens: Alat untuk mereklamekan barang atau jasa yang dihasilkan/dijual; bentuknya tertentu dan biasanya dipasang pada media, misalnya surat kabar dan majalah.
  3. Afiliasi: Dalam akuntansi berarti di bawah pengawasan perusahaan lain. Afiliasi antara perusahaan induk dan anak perusahaan, antara dua perusahaan atau dua organisasi yang dimiliki dan diawasi oleh perusahaan ketiga.
  4. Agen: perantara perdagangan yang nama perusahaan menjualkan barangnya pada daerah tertentu. Dari istilah ekonomi agen, masih terbagi lagi menjadi lima.
  5. Agen del credere: Agen yang menyetujui untuk menjamin prinsipalnya bila terjadi kerugian karena perpanjangan periode kredit yang diberikan agen atas nama prinsipal pada pihak ketiga.
  6. Agen ekspor: Perantara yang bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan barang untuk diekspor.
  7. Agen manufaktur: Perantara yang menjual sebagian produk yang dihasilkan prinsipalnya dalam daerah penjualan yang terbatas. Harga dan syarat-syarat penjualan ditentukan oleh prinsipalnya.
  8. Agen pembelian: Perantara yang mewakili pembeli dalam melakukan pembelian barang yang dibutuhkan. Mereka sering kali mengumpulkan pesanan dari para prinsipalnya dengan tujuan memperoleh laba yang lebih besar.
  9. Agen penjualan: Perantara yang berfungsi sebagai agen penjualan bagi prinsipalnya. Mereka menjual seluruh hasil produksi prinsipalnya secara kontinu dalam daerah penjualan yang tidak terbatas.
  10. Aggregate supply (penawaran agregat): Total nilai barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
  11. Agregate demand (permintaan agregat): Jumlah belanja yang direncanakan atau diinginkan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu perekonomian secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu.
  12. Aksep ban: Surat wesel yang diaksep oleh bank dan dipergunakan untuk pembayaran dalam transaksi dagang atau untuk dipinjamkan dalam modal usaha.
  13. Aksioma: Kenyataan yang sudah diterima kebenarannya dengan tidak usah dibuktikan atau diterangkan lagi.
  14. Akta pendirian: Dokumen yang diterbitkan instan, resmi mempunyai pembentukan perseroan terbatas.
  15. Aktiva asset: Semua benda atau hak yang dimiliki yang mempunyai nilai. Benda atau harta dinyatakan dalam biaya, penyusutan, atau nilai lain.
  16. Analisis ekuilibrium parsial: Analisis yang mengkonsentrasikan pada pengaruh perubahan dalam masing-masing pasar.
  17. Anggaran aktual: Jumlah anggaran yang dicatat pada tahun tertentu.
  18. Anggaran berimbang: Suatu anggaran yang disusun sedemikian rupa sehingga total belanja sama dengan total penerimaan.
  19. Anggaran struktural: Terjadi pada saat perekonomian beroperasi pada output potensial.
  20. Anggaran siklikal: Yang mengukur efek dari siklus bisnis terhadap anggaran.
  21. Angka indeks: Untuk mengetahui atau mengukur perubahan melalui perbandingan antara variabel dari waktu ke waktu.
  22. APC (rata-rata kecenderungan untuk konsumsi): Rasio pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan.
  23. Apresiasi: Naiknya mata uang dalam negeri terhadap valuta asing di pasar valuta asing.
  24. APS (rata–rata kecenderungan untuk menabung): Rasio tabungan perorangan terhadap pendapatan.
  25. Arus biaya: Jenis biaya yang melalui dua tahap atau lebih dalam satu perusahaan, seperti arus biaya/gerak biaya dari bahan sejak pembelian, penerimaan, penyimpanan, produksi, dan penjualannya sampai uangnya diterima.
  26. Arus dana: Dana yang diterima dan yang dikeluarkan oleh perusahaan, terutama unsur yang paling cepat keluar masuknya, yaitu modal kerja perusahaan.
  27. Asuransi: Persetujuan yang menyatakan bahwa si penanggung mendapat premi dan ia berjanji kepada yang mempertanggungkan untuk mengganti kerugian karena kehilangan, susut, atau tidak memperoleh keuntungan yang diharapkan.
  28. Asset (harta atau aktiva): Kepemilikan berupa barang berwujud serta hak tak berwujud yang mempunyai nilai ekonomi.
  29. Average product (produk rata-rata): Produk total atau output total dibagi oleh kuantitas dari satu jenis input.
  30. Average revenue (penerimaan rata-rata): Penerimaan total dibagi oleh jumlah unit total yang dijual yaitu penerimaan per unit.

2. Istilah ekonomi berawalan huruf B

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Zilustrasi Bank BRI (dok BRI)
  1. Bear market: Bear market mewakili pandangan negatif terhadap kinerja pasar saham. Akibat bear market, penjualan saham cenderung meningkat.
  2. Bahan langsung: Bahan yang digunakan langsung untuk pembuatan produk dan merupakan bagian terpenting dari produk itu.
  3. Balance of trade (neraca perdagangan): Bagian dari neraca pembayaran yang merinci impor dan ekspor barang berwujud.
  4. Bank: Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
  5. Bank komersial: Sebuah lembaga perantara keuangan yang fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.
  6. Bank sentral: Badan atau instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengendalian peredaran uang dan kondisi perkreditan nasional.
  7. Barang inferior: Barang-barang yang jumlah permintaannya semakin berkurang, apabila pendapatan meningkat.
  8. Barang jadi (finished goods): Barang yang sudah selesai diproses dan siap untuk dijual atau untuk penggunaan lain.
  9. Barter: Cara perdagangan di mana barang ditukar dengan barang.
  10. Bauran kebijakan fiskal dan moneter: Kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang dipergunakan untuk mempengaruhi aktivitas makroekonomi.
  11. Biaya marjinal: Tambahan dalam jumlah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 1 tambahan unit output.
  12. Biaya minimum: Biaya per unit terendah yang mungkin dicapai.
  13. Biaya oportunitas: Nilai dari kesempatan penggunaan suatu barang ekonomi berikutnya, atau nilai dari alternatif yang dikorbankan.
  14. Biaya rata-rata: Jumlah biaya dibagi dengan kuantitas barang yang dihasilkan. Serta biaya tetap rata-rata tetap yang dibagi oleh oleh jumlah unit yang diproduksi.
  15. Biaya variabel: Biaya yg bervariasi menurut tingkat output.
  16. Biaya variabel rata-rata: Jumlah biaya variabel dibagi dengan kuantitas produk yang dihasilkan.
  17. Bond (obligasi): Sertifikat yang memberikan bunga yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan, berisi janji akan membayar bunga dan jumlah pokok.
  18. Budget line (garis anggaran): Garis disuatu grafik yang sumbu-sumbunya menggambarkan kombinasi barang yang bisa dibeli oleh konsumen.
  19. Budget surplus (surplus anggaran): Kelebihan penerimaan pemerintah terhadap pembelanjaan pemerintah.
  20. Bull market: Pandangan yang lebih positif terhadap kinerja pasar saham dibandingkan bear market. Pada bull market, harga saham sudah atau diharapkan meningkat.
  21. Bunga: Pendapatan yang dibayarkan kepada mereka yang meminjamkan uang.
  22. Bursa efek: Tempat diperjual belikan efek-efek atau tempat bertemunya pihak yang menawarkan dan pihak yang memerlukan dana jangka panjang.
  23. Bursa komoditas: Tempat dipamerkannya contoh barang-barang produksi yang diperjualbelikan.
  24. Bursa valuta asing: Suatu tempat kegiatan usaha yang memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing seperti bank-bank devisa dan money changer.
  25. Bahan baku: Salah satu golongan barang industri yang merupakan bagian dari produk jadi yang sebelumnya tidak/belum mengalami pemrosesan.
  26. Batas utang (debt limit): Jumlah maksimal yang dapat dihutang oleh suatu unit.
  27. Bea angkutan: Bea yang dipungut dari pengangkutan barang.
  28. Biaya (cost): Pengukuran dalam satuan uang untuk sumber-sumber yang digunakan bagi tujuan tertentu.
  29. Bunga (interest): (1) Balas jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu yang disetujui, dan umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok. (2) Pendapatan alas setiap investasi modal.
  30. Buku jurnal umum: Jurnal tempat mencatat transaksi yang tidak termasuk dalarn jurnal khusus.

3. Istilah ekonomi berawalan huruf C

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Zilustrasi cicilan (pexels.com/RODNAE Production)
  1. Cadangan bank: bagian atas simpanan masyarakat di bank yang harus disimpan di khasanah atau di bank sentral tanpa menerima bunga.
  2. Cadangan rasional: menyelesaikan kesulitan likuiditas luar negeri atau neraca pembayaran luar negeri.
  3. Capital-output ratio (rasio modal/output): dalam teori pertumbuhan ekonomi, yaitu rasio stock modal total dibanding GNP tahunan.
  4. Capitalism (kapitalisme): sebagai sistem perekonomian di mana sebagian besar barang (tanah dan modal) menjadi milik pribadi.
  5. Cartel (kartel): asosiasi produsen dalam suatu industri yang bertujuan membatasi atau mencegah persaingan antar perusahaan dalam industri.
  6. Central bank (bank sentral): badan atau instansi pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap pengendalian peredaran uang dan kondisi perkreditan nasional.
  7. Ceteris paribus: sebuah kondisi artificial yang diangkat oleh para ahli ekonomi untuk secara terpisah mengamati hubungan antara dua variabel ekonomi.
  8. Clearing market: suatu pasar di mana harga-harga cukup fleksibel untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan dalam waktu singkat.
  9. Collusive oligopoly (oligopoly kolusif): struktur pasar yang ditandai oleh sejumlah kecil perusahaan yang melakukan kolusi dan bergabung untuk membuat keputusan bersama.
  10. Consumer surplus (surplus konsumen): selisih antara jumlah yang persediaannya akan dibayar oleh konsumen untuk sebuah komoditi dengan jumlah yang sebenarnya dibayarkan.
  11. Consumption (konsumsi): jumlah seluruh pengeluaran perorangan atau negara untuk barang-barang konsumsi selama suatu periode tertentu.
  12. Common stock (saham biasa): instrumen keuangan yang mencerminkan kepemilikan dan hak suara dalam suatu perseroan.
  13. Credit (kredit): dalam teori moneter, penggunaan dana orang lain sebagai imbalan dari janji akan membayar di kemudian hari.
  14. Cek yang dijamin (certified check): Cek seseorang yang mempunyai uang giro di bank dan yang penguangannya dijamin oleh bank dengan suatu pernyataan di alas check itu.
  15. Cek yang sudah terpakai: Cek yang telah dibayar oleh bank yang bersangkutan dan dikembalikan pada pemegang gironya.
  16. Cengkelong (mark down): (1) khusus dalam toko eceran/pengeceran berarti pengurangan dari harga jual yang telah ditentukan. (2) untuk bank atau perusahaan perantara berarti penilaian kembali surat-surat berharga berdasarkan penurunan harga pasar.
  17. Cicilan: Pembayaran angsuran dan pinjaman kredit.

4. Istilah ekonomi berawalan huruf D

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-ZIlustrasi Deflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
  1. Daerah slum: Daerah bagian kota yang keadaan perumahannya tidak teratur dan merosot.
  2. Daftar arus uang: Perincian (daftar) tentang penerimaan dan pengeluaran uang tunai mengenai periode tertentu yang unsur-unsurnya terdiri dari proses dalam neraca dan rekening laba rugi yang bersangkutan.
  3. Dana likuid: harta keuangan yang bebas resiko dan langsung dapat dikonversi menjadi uang.
  4. Dana uang: instrumen keuangan jangka pendek yang amat likuid yang dimiliki oleh investor di mana suku bunganya tidak diatur.
  5. Debet: istilah akuntansi untuk menjelaskan pertambahan dalam aktiva atau pengurangan dalam pasiva.
  6. Defisit anggaran: berlaku dipemerintahan, kelebihan total belanja dari total penerimaan.
  7. Defisit anggaran belanja: belanja pemerintah untuk barang, jasa, dan pembayaran transfer yang melebihi penerimaannya dari pajak dan dan sumber pendapatan.
  8. Deflasi: penurunan tingkat harga secara umum.
  9. Demand pull inflation: inflasi harga yang diakibatkan oleh kelebihan permintaan dari persediaan barang yang ada.
  10. Deposito berjangka: dana yang disimpan di bank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu tertentu.
  11. Depresi: periode berkepanjangan di mana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingkat output dan investasi yang rendah, penurunan harga dan kegagalan usaha secara luas.
  12. Depresiasi mata uang: mata uang sebuah negara dikatakan didepresiasi apabila nilainya menurun dibandingkan dengan mata uang lainnya.
  13. Depresiasi penyusutan aktiva: penurunan nilai suatu aktiva.
  14. Derived demand (permintaan turunan): permintaan akan suatu faktor produksi yang disebabkan oleh permintaan akan barang jadi yang dihasilkan faktor tersebut.
  15. Devaluasi: penurunan nilai resmi mata uang suatu negara dibanding mata uang lainnya atau dibbanding emas,
  16. Deviasi standar: lazimnya digunakan dalam statistik.
  17. Disinflasi: proses penurunan tingkat inflasi yang tinggi.
  18. Diskonto: (1) Jumlah yang dikurangkan dari surat-surat berharga karena diperjualbelikan sebelum jatuh tempo. (2) Selisih antara nilai taksiran dari manfaat di kemudian hari dan nilai kontannya.
  19. Disposable income (pendapatan bebas): pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan.
  20. Distribusi: semua kegiatan yang ditunjukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
  21. Dividen: Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan keputusan rapat para pemegang saham.
  22. Diversifikasi produk: Kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh produsen untuk memproduksi bermacam-macam produk yang bahan dasarnya, penggunaannya, serta cara pemasarannya berbeda-beda.
  23. Dumping: Suatu bentuk diskriminasi harga, misalnya karena produsen menjual di dua pasar yang berbeda dengan harga yang berbeda pula, karena adanya penghalang tertentu antara kedua pasar tersebut dan terdapat elastisitas permintaan yang berbeda antara kedua pasar tersebut. Hal ini lazim dilakukan dalam perdagangan luar negeri. Barang dan jasa yang dijual di pasar luar negeri, harganya ditentukan lebih rendah daripada barang dan jasa yang dijual di pasar dalam negeri.

5. Istilah ekonomi berawalan huruf E

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-ZWartawan salah satu stasiun televisi melaporkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/9/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
  1. Efek: surat bukti utang jangka panjang (obligasi) surat tanda penyertaan modal (saham),sekuritas kredit, dan surat berharga lainnya.
  2. Efisiensi: penggunaan sumber daya ekonomi yang menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yang mungkin pada input tertentu.
  3. Efek substitusi perubahan harga: konsumen yang mengoonsumsi lebih banyak barang jika harganya turun dan mengurangi konsumsinya bila harganya naik.
  4. Efisiensi: penggunaan sumber daya ekonomi yang menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yang mungkin pada input tertentu.
  5. Efisiensi alokatif: suatu situasi perekonomian di mana tidak ada lagi usaha reorganisasi atau perdagangan yang dapat memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi utilitas atau kepuasan individu lain.
  6. Ekspor neto: nilai ekspor barang dan jasa dikurangi nilai impor barang dan jasa.
  7. Ekstensifikasi modal: tingkat pertumbuhan jumlah modal riil yang tepat sama dengan pertambahan angkatan kerja.
  8. Ekuilibrium: keadaan di mana kesatuan ekonomi berada pada keadaan seimbang, atau kekuatan-kekuatan yang memengaruhi kesatuan itu sedang seimbang.
  9. Ekuilibrium koperatif: hasil yang dicapai oleh kedua partisipan ketika mereka bertindak serempak.
  10. Ekuilibrium nash: terdapat pada teori permainan yang mengacu pada satu set strategi bermain. Di mana tidak ada pemain yang dapat memperbaiki nilai hasilnya
  11. Ekuilibrium umum: keadaan ekuilibrium bagi perekonomian secara keseluruhan adalah di mana keadaan harga barang dan jasa sedemikian rupa sehingga keseluruhan pasar.
  12. Elastisitas: menggambarkan reaksi suatu variabel terhadap perubahan variabel.
  13. Elastisitas harga dari permintaan yang elastis atau pemintaan elastis adalah situasi apabila elastisitas permintaan lebih dari nilai satu.
  14. Elastisitas harga dari permintaan yang inelastis atau permintaan yang inelastis adalah situasi apabila nilai elastisitas permintaan lebih kecil dari satu.
  15. Elastisitas harga atas penawaran: konsepsinya mirip elastisitas harga atas permintaan kecuali yang diukur adalah reaksi penawaran dari perubahan harga.
  16. Elastisitas harga atas permintaan: ukuran kadar sejauh mana kuantitas yang diminta pembeli bereaksi terhadap perubahan harga.
  17. Elastisitas pendapatan pada permintaan: permintaan akan suatu barang tidak saja dipengaruhi oleh harga barang tetapi juga oleh pendapatan konsumen.
  18. Elastisitas permintaan uniter: situasi diantara permintaan yang elastis dan permintaan yang tidak elastis di mana elastisitas harga bernilai 1.
  19. Elastisitas silang: ukuran sejauh mana permintaan akan suatu barang konsumsi atau input dipengaruhi bukan oleh harganya sendiri tetapi oleh harga barang lain.
  20. Element utility: benda itu berguna karena ada unsur di dalamnya.

6. Istilah ekonomi berawalan huruf H

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Zilustrasi aneka minuman ringan di swalayan (Pixabay.com/evelynlo)
  1. Hadiah: Hadiah yang diberikan karena jual beli.
  2. Hak jual: Keleluasaan yang diberikan produsen kepada distributor untuk menjual produknya dalam wilayah tertentu.
  3. Harga: nilai barang atau jasa yang dinyatakan dalam uang.
  4. Harga bayangan: Harga yang mencerminkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang sesungguhnya dari hasil produksi atau barang dan jasa yang digunakan dalam proyek.
  5. Harga bersaing: Harga yang ditetapkan di pasar oleh tawar-menawar sejumlah besar pembelian dan penjual. Masing-masing bertindak bebas satu sama lain dan tidak ada seorag pun yang mempunyai cukup kekuasaan untuk mendominasi pasar.
  6. Harga jual: Harga yang ditentukan untuk barang atau jasa yang akan dijual.
  7. Harga pasar: Harga faktur atau tercatat mutakhir pada akhir periode, dikurangi dengan penyesuaian-penyesuaian yang lazim, termasuk potongan tunai.
  8. Harga pokok: Harga suatu produk/jasa/proses produksi yang meliputi semua usur atau faktor biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
  9. Harga pokok pembelian: Harga pembelian barang-barang ditambah biaya lainnya untuk mendapatkan barang-barang tersebut, misalnya biaya pengangkutan
  10. Harga pokok penjualan: Biaya bahan langsung ditambah upah langsung, biaya tak langsung, biaya penjualan, biaya administrasi, dan biaya umum.
  11. Harga tunai: Harga yang diebbankan jika pembayaran diselesaikan dalam waktu yang ditentukan, yaitu biasanya dalam 30 hari.
  12. Harga yang diharapkan: Harga yang diinginkan konsumen untuk suatu barang yang akan dijual perusahaan, biasanya berkisar antara dua macam harga yang berdekatan.
  13. Hasil produksi: Jumlah produk yang dihasilkan yang dimasukkan ke dalam proses produksi.
  14. Hukum penawaran: Hukum yang menyatakan jumlah barang yang ditawarkan akan makin banyak jika harga makin meningkat, begitu sebaliknya.
  15. Hukum permintaan: Hukum yang menyatakan jumlah barang yang dibeli akan makin banyak jika harga makin rendah, begitu juga sebaliknya.

Baca Juga: Apa itu Ekonomi Mikro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

6. Istilah ekonomi berawalan huruf I

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-ZIlustrasi investasi emas (Pexels/Moose)
  1. Idle Money: uang atau sumber dana yang dimiliki, tidak dipergunakan/dimanfaatkan untuk keperluan produktif.
  2. Ikhtisar Rugi/Laba: laporan aktivitas usaha suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu.
  3. Ilmu Ekonomi: ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan.
  4. Ilmu Ekonomi Deskriptif: ilmu yang memaparkan gambaran fakta-fakta tentang kehidupan ekonomi.
  5. Ilmu Ekonomi Normatif: ilmu ekonomi positif dengan memasukkan unsur nilai-nilai moral dan etika karena adanya anggapan bahwa Ilmu Ekonomi Positif terlalu sempit, kering dan gersang.
  6. Ilmu Ekonomi Positif: ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memilih dan mengalokasikan sumber-sumber alam secara efisien. Ada tiga sebab utama munculnya ilmu ekonomi. Pertama kebutuhan manusia yang sangat banyak ragamnya. Kedua, jumlah barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia ialah terbatas dan langka, sehingga manusia harus memilih. Ketiga, sumber-sumber alam dalam keadaan aslinya tidak bisa langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga diperlukan proses produksi.
  7. Ilmu Ekonomi Sisi Penawaran: pandangan yang menekankan perlunya kebijakan yang akan memengaruhi penawaran agregat atau output potensial.
  8. Ilmu Ekonomi Terapan: ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori ekonomi dalam kehidupan nyata.
  9. Ilmu Makroekonomi: membahas tentang perilaku perekonomian secara keseluruhan, termasuk hasil produksi, pendapatan, harga dan penggangguran.
  10. Impor (Import): barang dan jasa yang dibeli dari suatu negara dan digunakan di dalam negeri,ermasuk barang fisik dan jasa. Impor dinilai atas dasar harga pasar pada saat terjadi transaksi. Biasanya impor dicatat secara FOB; Pemasukan barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain yang berakibat timbulnya arus keluar mata uang asing dari dalam negeri.
  11. Import Duties (Bea Masuk): pajak yang diterapkan pemerintah pada barang-barang impor sebagai suatu cara melindungi industri domestik dari kompetisi asing, yang tujuannya membantu menghemat devisa suatu negara dan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
  12. Imported Inflation: inflasi yang timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang didalam negeri.
  13. Importir: perorangan atau badan usaha yang melakukan perdagangan dengan cara memasukkan barang atau jasa dari luar ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  14. Income (Pendapatan): arus upah, bunga, deviden, dan penerimaan lainnya yang menjadi hak seseorang atau suatu bangsa.
  15. Income Bond (Obligasi Pendapatan): obligasi yang pembayaran bunga pelunasannya tergantung pada kecukupan pendapatan perusahaan.
  16. Indeks harga: angka-angka yang menggambarkan: (a) tingkat harga rata-rata pada suatu periode tertentu, dan (b) perubahan tingkat harga rata-rata dari satu periode ke periode lainnya.
  17. Indeks Harga: angka indeks yang menggambarkan perubahan harga rata-rata sekelompok barang dalam satu kurun waktu; Perbandingan relatif antara harga tahun tertentu dengan tahun dasar.
  18. Indeks Harga Konsumen: perbandingan perubahan harga periode tertentu dengan harga periode dari komoditas yang diminta konsumen.
  19. Indeks Harga Perdagangan Besar: angka yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar.
  20. Indeks Harga Produsen: indeks harga dari barang grosiran seperti baja, gandum, dan minyak.
  21. Inovasi: Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
  22. Insiden: pemikulan beban pajak yang terakhir (sebagai kebalikan dari siapa yang seharusnya membayar menurut undang-undang)
  23. Insider (Orang Dalam): seorang Komisaris, Direktur, Pegawai Perusahaan atau Perusahaan Afiliasinya.
  24. Insolvency (Ingkar Bayar): tidak mampu membayar atau memenuhi kewajiban keuangan pada saat jatuh tempo.
  25. Integrasi Horizontal: penggabungan beberapa unit yang bekerja pada suatu tahapan yang sama dalam satu perusahaan.
  26. Integrasi Vertical: penggabungan dua atau lebih tahapan proses dalam satu perusahaan.
  27. Integritas Keuangan: kemampuan keuangan dari perusahaan atau orang perseorangan diukur dari modal dan atau kekayaan yang dimiliki sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan serta ketaatan yang bersangkutan dalam membayar semua kewajiban di bidang keuangan, terutama pembayaran pajak.
  28. Intensifikasi Modal: tingkat pertumbuhan persediaan modal riil yang lebih dibanding pertambahan total angkatan kerja.
  29. Interaksi Strategis: situasi pada pasar oligopolistik dimana strategi bisnis setiap perusahaan tergantung pada rencana lawannya.
  30. Intervensi: aktivitas pemerintah dalam membeli dan menjual mata uangnya dalam pasar valuta asing untuk mempengaruhi kurs mata uangnya.
  31. Inventaris: stok barang yang dimiliki oleh perusahaan, dan perubahan inventaris dihitung sebagai pengeluaran investasi.
  32. Investasi: aktivitas ekonomi yang mengorbankan konsumsi pada hari ini untuk meningkatkan output dimasa depan.
  33. Investasi (Penawaran Modal): pengeluaran pengusaha untuk membeli barang modal, peralatan memproduksi dan berbagai pengeluaran lain yang bertujuan untuk mewujudkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa.
  34. Investasi neto: nilai jumlah investasi setelah memperhitungkan cadangan untuk penyusutan.
  35. Investment (Investasi): penggunaan modal untuk memperoleh tambahan pendapatan baik melalui investasi yang menghasilkan barang dan jasa maupun melalui penanaman modal tidak langsung yang menghasilkan capital gain.
  36. Investment Fund (Reksa Dana): emiten yang kegiatan utamanya melakukan investasi, investasi kembali atau perdagangan efek.
  37. Investment Stock (Sekuritas Investasi): saham yang diterbitkan atas dasar perjanjian investasi; pada sahamnya tersebut biasanya dicantumkan larangan untuk menjual/memindahtangankan.
  38. Investor (Pemodal): perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek perusahaan tertentu.
  39. Irrevocable Credit: surat kredit yang tidak dapat diubah atau ditarik kembali atau dibatalkan tanpa persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.
  40. Isocost: suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama.
  41. Isoquant: suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
  42. Issue (Penerbitan): penerbitan saham/obligasi suatu perusahaan pada waktu tertentu; misalnya kalau perusahaan yang bersangkutan “go public” ataupun kalau perusahaan memerlukan tambahan modal.
  43. Issuer (Penerbitan Efek): badan usaha/pemerintah yang menerbitkan efek melalui pasar modal untuk memenuhi kebutuhan dananya.
  44. Izin: Izin yang diberikan Bappebti kepada perseorangan untuk menjadi Wakil Pialang Berjangka, Wakil Penasehat Berjangka, dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka.
  45. Izin Usaha: izin usaha yang diberikan Bappebti kepada Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasehat Berjangka, dan Pengelolan Sentra Dana Berjangka.

Baca Juga: Macam-Macam Sistem Ekonomi serta Kelebihan dan Kekurangannya

7. Istilah ekonomi berawalan huruf K

200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-ZIlustrasi keuntungan penjualan barang. (pexels.com/Alexander Mils)
  1. Kamar Dagang dan Industri (KADIN): Badan yang didirikan untuk mewakili para pengusaha bagi kepentingan-kepentingannya dan memberi bimbingan serta nasehat.
  2. Kampanye promosi: Penggunaan cara dan media promosi untuk mendapatkan pembeli, meningkatkan penjualan atau mempertahankannya. Misalnya melalui iklan penjualan secara pribadi, publisitas, dan promosi penjualan.
  3. Kapasitas: Kemampuan untuk melaksanakan sesuatu, khususnya kemampuan berproduksi.
  4. Kartel: Segolongan organisasi perusahaan yang berdiri sendiri dan bermufakat untuk mengendalikan persaingan.
  5. Kas pengaman (safety cash): Uang kas atua tunai minimal yang harus selalu ada dalam perusahaan.
  6. Kebijaksanaan akuntansi: Prinsip-prinsip dan prosedur umum yang melandasi akuntansi suatu perusahaan.
  7. Kebocoran tabungan: Bagian tabungan rumah tangga yang tidak ikut dalam sirkulasi perekonomian.
  8. Kekayaan: Hak atau tuntutan terhadap aktiva-pasiva, pemegang hak bisa kreditor, partner, atau pemiliknya.
  9. Kelebihan modal: Pengeluaran surat-surat berharga dengan nilai yang lebih tinggi daripada nilai pasar modal sahamnya.
  10. Kelonggaran anggaran: Hal-hal yang diperkenankan dalam anggaran; angka-angka yang diperkenankan dalam anggaran.
  11. Kepala gudang: Kepala bagian penyimpanan atau gudang yang bertanggung jawab atas keluar masuknya barang atau bahan dan pencatatannya.
  12. Kepentingan atas tanah: Barang milik perorangan atau hak atas tanah selain hak milik penuh.
  13. Keseimbangan: (1) Kondisi yang sudah dicapai akan berlangsung terus, kecuali terjadi pada perusahaan saat terjadi kondisi non-ekonomi. (2) Pada neraca terlihat keseimbangan antara aktiva dan pasiva.
  14. Keseimbangan dalam neraca pembayaran: Keseimbangan karena pos debet dan kredit jumlahnya sama.
  15. Keseimbangan konsumen: Keadaan ketika konsumen dalam keseimbangan karena pengeluaran pendapatannya mendapat kegunaan dan kepuasan yang sama sampai pada pengeluaran pendapatannya yang terakhir.
  16. Keuntungan: (1) Setiap keuntungan keuangan, laba, atau manfaat sebagai lawan dari rugi. (2) Kelebihan pendapatan di atas biaya-biayanya.
  17. Kodifikasi: Pemberian nomor atau lambang pada perkiraan, pos, jurnal, faktur, atau dokumen alin yang berfungsi sebagai alat untuk membedakan pos-pos itu satu dengan lainnya.
  18. Koefisien fungsi: Koefisien yang menggambarkan perubahan proporsional dari output sebagai akibat dari seluruh input yang diperluas dengan proporsi yang sama.
  19. Komisi: Pembayaran kepada pegawai atau agen karena jasa yang sudah diberikan, berhubungan dengan penjualan, pembelian, penagihan, dan transaksi niaga lainnya.
  20. Konsumen: Pihak yang menggunakan atau memakai barang atau jasa; Pihak yang membeli barang untuk dijual kembali; Pihak yang membeli barang untuk diolah lebih lanjut.

Demikianlah kumpulan istilah ekonomi terlengkap yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi: Pengertian, Ciri, Contoh, dan Faktornya

Topik:

  • Yogama W
  • Anata Siregar
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya