Zulhas Singgung Kegagalan Cetak Sawah di Kalimantan Tengah

- Pemerintah membuka lahan baru untuk ketahanan pangan nasional di Papua dan Kalimantan.
- Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan akan menghindari kesalahan masa lalu dalam proyek pengembangan lahan sawah.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah tengah gencar membuka lahan baru untuk memperkuat ketahanan pangan nasional atau swasembada pangan, termasuk di Papua dan Kalimantan.
Namun, Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan upaya tersebut akan menghindari kesalahan masa lalu seperti pada proyek lahan sawah di Kalimantan Tengah yang gagal.
"Dulu ada beberapa pengembangan tanaman sawah yang gagal, seperti di Kalimantan Tengah. Kita pelajari apa sebabnya," katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia "Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi" di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Hanya saja, dia tak merinci apakah yang dimaksud adalah Proyek Lahan Gambut 1 Juta Hektare di Kalimantan Tengah, yang diluncurkan pada 1995 di era Presiden Soeharto.
1. Pemerintah perbaiki kesalahan yang dibuat di masa lalu

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengungkapkan, pemerintah terus mengevaluasi kegagalan proyek pengembangan lahan sawah di masa lalu, termasuk di Kalimantan Tengah.
Menurutnya, salah satu penyebab utama kegagalan tersebut bisa saja karena kurangnya kesungguhan dalam pelaksanaan, adanya moral hazard, dan berbagai faktor lain, seperti dinamika politik dan reformasi.
"Apakah karena tidak ada kesungguhan ataukah moral hazard dan lain-lain, itu juga kita sekarang perbaiki," paparnya.
2. Pemerintah buka lahan di Papua untuk topang ketahanan pangan

Zulhas mengatakan, pembukaan lahan baru menjadi langkah penting untuk mewujudkan swasembada pangan. Dia menyebut, Papua, khususnya wilayah Merauke sebagai daerah dengan potensi besar. Hal itu mengingat luas wilayah Papua melebihi Pulau Jawa.
Pemerintah, menurut Zulkifli, tengah memulai pembangunan di wilayah tersebut dengan target pembukaan lahan sawah seluas hampir 100 ribu hektare pada akhir tahun ini hingga tahun depan.
"Mudah-mudahan itu bisa terealisasi. Kalau itu bagus, produksinya bagus, maka kita bisa mengembangkannya sampai 1 juta (hektare)," paparnya.
3. Pemerintah juga tanam tebu di Papua dengan target 600 ribu ha

Dia mengungkapkan, pemerintah juga mengembangkan program penanaman tebu di Papua sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Saat ini, sekitar 20 ribu hektare lahan telah ditanam sebagai tahap awal dari rencana pengembangan yang lebih luas.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu optimistis, jika tahap awal sukses, pengembangan lahan tebu hingga target 600 ribu hektare dapat dilakukan dengan mengikuti model yang sudah diterapkan.
"Sudah ada 20an ribu hektare yang ditanam sekarang. Kalau ini sukses, tentu yang 600 ini tinggal mengikuti model yang sudah ada," ujarnya.