5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Checkout Barang Lucu

Siapa disini yang suka scrolling di e-commerce ketika ada waktu luang? Tak bisa dipungkiri bahwa belanja adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan, apalagi jika menemukan barang yang kita inginkan. Perasaan ingin segera checkout pasti semakin tak tertahankan.
Terlebih ketika belanja di e-commerce, kesempatan kita untuk memilih akan semakin besar. Banyak sekali barang lucu dan menggemaskan yang sudah menanti untuk dibeli. Bahkan terkadang, awalnya ingin membeli satu barang, jadi nambah lagi dengan alasan lucu. Padahal, harusnya kita fokus untuk membeli barang-barang yang kita butuhkan, bukan hanya sekedar lucu.
Nah, agar barang yang dibeli tidak berujung sia-sia, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum checkout barang lucu. Yuk simak!
1. Apakah ini memiliki fungsi nyata dalam hidup?

Pertama, ingatlah bahwa lucu bukan berarti berguna. Ketika sedang tergiur pada suatu barang karena lucu, pastikan untuk bertanya kepada diri sendiri, misalnya membeli barang tersebut untuk apa dan kapan bisa dipakai.
Jika kamu butuh waktu lebih dari 5 detik untuk menjawabnya, bisa jadi itu merupakan tanda bahwa belum ada kejelasan fungsi pada barang tersebut untuk diri sendiri.
Jika termasuk barang fungsional, biasanya langsung memicu kebutuhan. Misalnya keinginan checkout botol minum, dengan pemikiran agar bisa dipakai sebagai pengganti ketika yang satu sudah waktunya dicuci, atau juga case handphone yang sudah mulai rusak sehingga lebih baik beli lagi yang baru agar handphone tetap aman.
2. Apakah memiliki tempat untuk menyimpannya?

Awalnya barang-barang kecil yang lucu sering kali tidak butuh banyak tempat. Namun, jika dibeli secara terus menerus, mereka akan menumpuk dan membuat kamar atau meja kerja menjadi penuh dan terkesan berantakan.
Lebih baik, sebelum beli, tahan dan pikirkan dulu, dimana nanti tempat menaruhnya dan akan membuat ruangan semakin indah atau justru berantakan. Biasanya kalau suatu barang memiliki ukuran yang kecil, akan mudah sekali terlupakan. Jadi, kalau dirasa barang lucu yang awalnya ingin dibeli hanya akan menjadi satu lagi benda di pojok meja yang dilupakan, sebaiknya simpan dulu keinginannya.
3. Apakah ini membeli karena emosi atau benar-benar butuh?

Pernahkah kamu menyadari bahwa impulse buying sering muncul saat kita sedang bosan, sedih, atau butuh distraksi? Emosi sesaat ini bisa membuat suatu barang terlihat jauh lebih menggiurkan dari kenyataannya.
Oleh karena itu, tanyakan pada diri sendiri, apakah dalam waktu tiga hari kedepan masih tertarik dengan barang tersebut? Dan jika pembeliannya ditunda dulu, apakah masih terasa urgent?
Kalau ternyata jawabannya tidak, maka kemungkinan besar ini adalah emotional purchase, bukan kebutuhan riil.
4. Berapa barang sejenis yang sudah dimiliki?

Biasanya, ketika seseorang menyukai suatu barang atau brand, mereka akan melakukan pembelian ulang di kemudian hari. Tak jarang mereka membeli bentuk yang sama atau barang sejenis dengan alasan barang tersebut terlihat lucu dan berbeda warna dengan barang yang sudah dimiliki di rumah.
Sebenarnya hal tersebut bukan menjadi masalah asalkan barang yang dibeli tetap terpakai dan tidak hanya menjadi pajangan. Namun, jika hanya dipakai untuk diri sendiri, membeli secukupnya akan lebih baik untuk menghemat uang dan ruang penyimpanan.
Jadi, jika kamu sudah punya barang sejenis, belum rusak, masih aman dan tetap bisa dipakai, pertimbangankan untuk tidak membeli barang yang sejenis lagi. Pikirkan kembali, apakah benar-benar butuh atau hanya keinginan yang sifatnya sementara.
5. Apakah uangnya bisa dialihkan untuk sesuatu yang lebih bermakna?

Tanpa disadari, barang-barang yang iseng kita beli hanya karena lucu, jika harganya dijumlahkan ternyata bisa banyak dan menambah beban pengeluaran lho! Padahal uang tersebut bisa kita alihkan ke berbagai hal seperti untuk dana darurat, tabungan untuk traveling, investasi kecil-kecilan, atau bahkan untuk donasi kepada yang membutuhkan.
Sebenarnya, membeli barang lucu bukanlah hal yang salah. Kamu boleh banget membeli barang-barang yang lucu sebagai reward untuk diri sendiri atas suatu pencapaian atau sekadar membahagiakan diri sendiri. Namun, jangan terlalu sering dan pertimbangkan dengan matang ya! Jadikan setiap pembelian sebagai bentuk penghargaan yang bijak bukan pelarian sesaat.