5 Kesalahan Finansial Para Pelaku UMKM, Bikin Bisnis Gak Berkembang

Saat pertama kali membangun bisnis, kamu mungkin tergoda untuk membeli banyak barang yang dianggap mendukung kesuksesan bisnis. Mulai dari alat teknologi tercanggih yang kekinian, hingga dekorasi untuk menghias ruangan.

Hal ini sah-sah saja untuk dilakukan, asal penuh perhitungan dengan cermat. Jangan sampai membeli barang hanya karena emosi sesaat, apalagi jika tidak bersifat produktif dan menggunakan uang panas. 

Solusinya, catat semua barang yang sekiranya diperlukan dan tentukan urutan prioritasnya. Alih-alih membeli semuanya dalam sekali waktu, cicil barang yang paling dibutuhkan terlebih dahulu. Setelah bisnis berkembang pesat, kamu bisa mulai mengeksplorasi barang lain yang sekiranya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis.

Kita tak mampu memprediksi apa yang terjadi masa depan. Karenanya, penting melakukan antisipasi untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada. Dalam bisnis, ini bisa berupa perlindungan atas aset yang dimiliki dengan membeli produk asuransi.

Sayangnya, banyak pelaku usaha yang mengabaikan hal ini dengan alasan ingin memangkas pengeluaran. Padahal, tujuannya ialah mengurangi kerugian jika bisnis tak berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu, produk asuransi bisnis patut masuk bahan pertimbangan.

Faktor ini termasuk kesalahan fatal yang harus segera dihentikan jika kamu masih melakukannya. Sebab, mencampurkan rekening pribadi dan rekening bisnis membuat arus kas bisnis menjadi kabur sehingga kita tak dapat melacak pemasukan dan pengeluaran, profit, dan aspek lainnya secara detail.

Bahkan, ketidakjelasan arus kas kerap kali menjadi penyebab umum keruntuhan sebuah bisnis. Demi keberlangsungan bisnis, pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis. Susunlah arus kas dengan lebih spesifik dan rinci.

Pemakaian kartu kredit memang hal yang lumrah dalam bisnis. Namun, lagi-lagi, faktor ini bisa menjadi bumerang yang mengarah pada permasalahan finansial di masa mendatang.

Tanpa perencanaan yang matang, pengendalian yang ketat, dan pencatatan yang detail, bukan tak mungkin praktik ini mengantarkan kita pada utang yang kian menggunung. Karenanya bijaklah dalam menggunakan kartu kredit.

Membangun bisnis sendiri layaknya mengarungi perjalanan. Kamu mungkin memiliki peta untuk mencapai destinasi tujuan, namun, kamu tak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi di tengah jalan. Baik itu kemacetan atau bahkan kecelakaan.

Sebagai bentuk mitigasi, kita perlu menyisihkan sejumlah uang khusus untuk dana darurat. Sesuai namanya, ini sangat diperlukan dalam situasi genting. Karena itu dana darurat harus bersifat liquid agar mudah dicairkan. 

Melakukan kesalahan adalah hal yang sangat manusiawi. Namun, akan lebih bijaksana jika kita belajar dari kesalahan dan berusaha menghindarinya. Yuk, antisipasi deretan kesalahan di atas demi bisnis yang makin berkembang!