Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Salah Kaprah tentang Investasi Saham, Jangan Tertipu!

ilustrasi saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Investasi saham seringkali dianggap sebagai kegiatan yang menyulitkan dan berisiko tinggi. Padahal, dengan pemahaman yang benar, investasi saham bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan.

Namun, banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang investasi saham, sehingga membuat banyak orang ragu untuk memulai. Artikel ini akan mengupas tuntas 5 mitos umum tentang investasi saham yang seringkali membuat kita salah kaprah. Yuk, kita bongkar satu-per-satu!

1. Investasi saham itu sama dengan judi

ilustrasi investasi (pexels.com/George Morina)

Mitos ini muncul karena banyak orang menganggap bahwa membeli saham seperti bertaruh pada sesuatu yang tidak pasti. Padahal, investasi saham berbeda jauh dari perjudian.

Ketika kamu membeli saham, kamu sebenarnya membeli bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Nilai saham tersebut didasarkan pada kinerja perusahaan tersebut dalam menciptakan nilai jangka panjang.

Sebaliknya, perjudian hanya mengalihkan uang dari pihak kalah ke pihak menang tanpa menciptakan nilai baru. Dalam jangka panjang, perusahaan yang dikelola dengan baik akan menciptakan kekayaan, sedangkan perjudian adalah permainan zero-sum.

2. Pasar saham hanya untuk orang kaya

ilustrasi inklusifitas (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dulu, pasar saham mungkin tampak eksklusif untuk kalangan tertentu. Namun, saat ini, berkat kemajuan teknologi dan adanya platform investasi online, siapa pun bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil. Kamu bahkan bisa memulai investasi saham dengan modal yang lebih rendah dibandingkan membeli properti.

Platform seperti aplikasi investasi memungkinkan kamu untuk mengakses pasar saham tanpa perlu modal besar atau keahlian teknis yang terlalu rumit. Dengan ini, pasar saham semakin inklusif bagi semua kalangan.

3. Saham yang harganya jatuh pasti akan naik lagi

ilustrasi harga saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Banyak investor pemula tergoda membeli saham yang harganya turun drastis dengan harapan harga akan kembali ke tingkat sebelumnya. Namun, strategi ini bisa menjadi kesalahan fatal. Harga saham mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kinerja masa depan perusahaan, bukan sekadar sejarah harganya.

Alih-alih fokus pada saham yang jatuh, lebih baik cari perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang solid dan harga yang wajar. Seperti pepatah Wall Street, "Mereka yang mencoba menangkap pisau yang jatuh hanya akan membuat mereka terluka."

4. Saham yang naik pasti akan turun lagi

ilustrasi harga saham blue chip dalam jangka panjang (unsplash.com/Dimitri Karastelev)

Tidak seperti hukum gravitasi, saham yang naik tidak selalu harus turun. Faktanya, beberapa saham bisa terus naik selama perusahaan di belakangnya menghasilkan nilai yang konsisten. Saham perusahaan besar seperti Berkshire Hathaway, misalnya, terus mengalami kenaikan harga dalam jangka panjang tanpa harus "kembali ke titik awal." 

5. Sedikit pengetahuan lebih baik daripada tidak sama sekali

ilustrasi orang belajar berinvestasi (pexels.com/Anna Tarazevich)

Mitos ini sangat berbahaya karena dapat membuat orang merasa cukup percaya diri untuk mengambil keputusan investasi tanpa pemahaman yang memadai. Melakukan riset menyeluruh atau bekerja sama dengan penasihat investasi adalah langkah yang bijak untuk menghindari kesalahan fatal.

Investasi tanpa edukasi yang memadai ibarat mencoba berenang tanpa pelatih, risiko tenggelam akan sangat besar. Jadi, pastikan kamu belajar dan memahami dasar-dasar investasi sebelum memulai.

Menghindari mitos-mitos ini adalah langkah awal menuju kesuksesan investasi. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa mengelola risiko dan mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Ingat, investasi saham bukan hanya tentang keuntungan cepat, tapi juga tentang membangun kekayaan jangka panjang secara konsisten dan bertanggung jawab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agam Praminsya
EditorAgam Praminsya
Follow Us