Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Mandiri Raup Laba Rp13,2 Triliun di Kuartal I-2025

Paparan kinerja Bank Mandiri. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Bank Mandiri catat laba bersih konsolidasi Rp13,2 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 3,9 persen YoY.
  • Kredit ke sektor UMKM naik Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025.
  • Rasio kredit bermasalah (NPL) dijaga di level 1,01 persen dan Cost of Credit (CoC) membaik ke level 0,71 persen per Maret 2025.

Jakarta, IDN Times - PT Bank Mandiri Tbk mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 3,9 persen YoY, hal ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional. Pada sisi rasio profitabilitas, return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan perseroan akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin.

"Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," kata Darmawan dalam konferensi pers, Selasa (29/4/2025).

1. Bank Mandiri dorong penguatan pembiayaan pada sektor prospektif dan potensial

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Di samping itu, Bank Mandiri akan mendorong penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif dan potensial di wilayah sesuai dengan kearifan lokal serta digitalisasi layanan finansial, menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah," ujar Darmawan.

Hasilnya, sampai dengan Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5 persen secara year-on-year (YoY), didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya.

2. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Darmawan menuturkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif.

"Selama kuartal pertama 2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri," tambahnya.

3. Kredit corporate tumbuh 20 persen

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. Adapun, kredit corporate tumbuh sebesar 20 persen YoY atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun.

Selain itu, kredit commercial tumbuh baik sepanjang kuartal I 2025 mencapai 21,4 persen yoy atau sebesar Rp296 triliun.

"Kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan," jelasnya. 

4. Kedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. Kondisi ini juga berdampak baik pada perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71 persen per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99 persen.

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tegas Darmawan.

Selanjutnya, penguatan manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi ekspansi, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299 persen, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Darmawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us