4 Cara Mengumpulkan Modal untuk Memulai Bisnis Sampingan

- Bulatkan tekad dan tentukan tujuan keuangan
- Buat pemetaan rencana dengan detail waktu dan perhitungan uang
- Disiplin mencicil lebih penting daripada jumlah besar, simpan uang cicilan segera setelah menerima gaji atau penghasilan bulanan
Jakarta, IDN Times - Memulai bisnis sampingan sering kali menjadi langkah strategis bagi banyak orang untuk menambah penghasilan sekaligus menyalurkan hobi atau minat yang dimiliki. Namun, salah satu tantangan terbesar yang kerap dihadapi adalah soal modal. Tidak sedikit orang yang akhirnya menunda atau bahkan mengurungkan niat berbisnis karena merasa tidak memiliki cukup dana untuk memulainya. Padahal, jika dikelola dengan bijak, modal dapat dikumpulkan secara bertahap tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan utama.
Mengumpulkan modal untuk bisnis sampingan sebenarnya tidak selalu berarti harus menyiapkan uang dalam jumlah besar sekaligus. Dengan perencanaan yang matang, strategi keuangan yang tepat, serta konsistensi dalam menabung atau mencari alternatif sumber dana, modal bisnis bisa terbentuk secara lebih ringan dan terukur. Hal ini menjadi kunci agar bisnis yang dijalankan nantinya tidak hanya sekadar dimulai, tetapi juga berpeluang bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
1. Bulatkan tekad dan tentukan tujuan kamu

Banyak orang mengaku gak bisa menabung karena pengeluaran bulanan cukup besar sehingga merasa gak sanggup lagi menyisihkan uang untuk ditabung. Oleh karenanya, sangat penting bagi seseorang untuk membulatkan tekad dan menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai dengan tabungan tersebut.
Ketika tekad kamu untuk meningkatkan penghasilan sudah bulat, kamu akan fokus dengan tujuan tersebut dan rela mengesampingkan kebutuhan lainnya yang mungkin sebenarnya gak mendesak.
2. Buat pemetaan rencana, lengkap dengan detail waktu dan perhitungan uang yang dibutuhkan

Sebaiknya kamu membuat pemetaan rencana sebelum memulai usaha apa pun. Tuliskan ide dan harapan yang ada di kepalamu agar dapat kamu runutkan dan atur semua dalam pemetaan yang lebih rapi. Dengan catatan itu, kamu seharusnya sudah bisa menentukan berapa modal yang kamu butuhkan dan kapan bisnismu bisa mulai dijalankan.
Kamu dapat menggunakan cara perhitungan sederhana untuk mengetahui kebutuhan modal. Misalnya saja kamu berencana menjual kopi susu produksi rumahan. Jika dalam sehari kamu bisa memproduksi 100 botol kopi, kamu dapat mengalikan kebutuhan modal bahan baku minimal untuk 14 hari produksi. Dengan begitu, kamu bisa membeli semua bahan dan peralatan, termasuk botol produk, di awal ketika usaha dimulai.
Setelah mendapatkan angka modal minimum, langkah selanjutnya adalah menentukan kapan bisnismu akan dimulai. Setelah itu, kamu dapat membagi jumlah modal usaha dengan waktu yang masih ada untuk mengumpulkan modal.
3. Disiplin mencicil lebih penting daripada mencicil dengan jumlah besar

Menabung tidak harus menyisihkan uang dengan jumlah besar sejak awal memulainya. Jadi, daripada kamu memaksakan diri untuk menabung jutaan rupiah per bulannya, dengan niat menghapuskan sama sekali suatu pengeluaran, kamu bisa mengganti strategi dengan mencicil uang tersebut dengan nominal yang lebih kecil setiap periodenya.
Jika memang target waktu kamu memulai bisnis terlalu sempit sehingga uang yang harus ditabung setiap bulan terasa sangat besar, lebih baik kamu tunda sedikit waktunya. Jadi, ada waktu tambahan untukmu mengumpulkan modal.
4. Simpan uang cicilan segera setelah kamu menerima gaji atau penghasilan bulanan

Salah satu cara paling efektif untuk mengumpulkan modal bisnis adalah dengan langsung menyisihkan sebagian penghasilan begitu kamu menerima gaji bulanan. Prinsip ini sering disebut dengan pay yourself first, di mana kamu memprioritaskan kebutuhan masa depan sebelum menggunakan uang untuk pengeluaran sehari-hari. Dengan melakukan hal ini secara konsisten, modal akan terkumpul lebih cepat dan tidak terasa berat, karena jumlah yang disisihkan sudah teratur setiap bulannya.
Kebiasaan menyimpan uang di awal juga membantu mencegah kebocoran keuangan akibat pengeluaran impulsif. Jika menunggu sampai akhir bulan, sering kali yang tersisa justru sangat sedikit bahkan tidak ada. Dengan menjadikan cicilan tabungan modal sebagai “kewajiban tetap” layaknya membayar tagihan, kamu akan lebih disiplin. Lama-kelamaan, jumlah yang terkumpul akan signifikan dan bisa menjadi modal awal untuk memulai bisnis sampingan tanpa harus bergantung pada pinjaman.