Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai 

Jangan gunakan BLT untuk lifestyle dulu ya!

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memutuskan untuk mempercepat pemberian beberapa jenis bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat menjadi sebelum lebaran Idul Fitri. Hal ini dilakukan agar golongan masyarakat penerima bisa membeli dan mempersiapkan kebutuhan hari raya.

Bantuan ini merupakan bagian dari stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional dalam menanggulangi dampak COVID-19. Bentuknya, mulai dari bahan kebutuhan pokok hingga bentuk uang tunai.

Bagi kamu yang sudah mencairkan bantuan tunai, sebaiknya kamu berhati-hati dalam mengalokasikannya. Jangan sampai menguap sekejap karena euoforia di hari raya. 

Biar gak boros, yuk simak lima tips pengelolaan keuangan dari Lifepal.co.id berikut ini!

Baca Juga: 6 Bansos yang Cair Sebelum Lebaran, Ada BLT Minyak Goreng!

1. Jangan gunakan bantuan dana ini untuk kebutuhan gaya hidup

Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai Ilustrasi masyarakat berbelanja di mal. IDN Times/Besse Fadhilah

Bagi mereka yang berstatus karyawan dan lajang, bantuan langsung tunai ini bisa serupa insentif karyawan swasta yang bebas digunakan untuk apa pun. Akan tetapi, patut diingat bahwa dana tersebut hanya akan menguap begitu saja jika digunakan untuk keperluan gaya hidup. 

Sementara itu, kondisi di era pandemik ini kerap memaksa kita untuk menjaga kesehatan keuangan. Sebab, COVID-19 terbukti menciptakan ketidakpastian ekonomi di Indonesia. Tidak sedikit sektor bisnis yang terpaksa gulung tikar atau mengurangi pegawai guna mengurangi biaya operasional mereka.

Sebagai karyawan, siapa pun jadi berpotensi kehilangan pekerjaan atau mengalami pengurangan penghasilan di masa ini. Jadikanlah BLT sebagai sebuah insentif karyawan swasta untuk menyehatkan pemasukan dan pengeluaranmu per bulan. 

Baca Juga: Asyik, Kamu yang Bergaji Kurang dari Rp5 Juta Bakal Dapat Insentif

2. Manfaatkan dana tersebut untuk menambah cadangan dana darurat

Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai Ilustrasi uang. (IDN Times/Mela Hapsari)

Apakah cadangan dana daruratmu sudah cukup? Jika belum, insentif ini tentunya bisa digunakan untuk menambah cadangan dana darurat. 

Memang, tidak ada besaran pasti berapa dana darurat yang harus tersedia di rekening khusus dana darurat. Namun, banyak perencana keuangan terkemuka yang menyarankan agar besaran dana darurat adalah minimal tiga kali pengeluaran pokok bulanan bagi mereka yang masih lajang, dan minimal enam kali pengeluaran pokok bulanan bagi mereka yang sudah berkeluarga. 

Namun, di masa pandemik seperti ini, memiliki cadangan uang lebih banyak tentu akan lebih baik. Jika minimal sudah ada dana senilai enam kali pengeluaran pokok bulanan di dalam pos dana darurat, itu tentu jadi persiapan yang baik dalam menghadapi segala ketidakpastian.

Segera simpan dana tersebut dan jangan gunakan untuk keperluan lain selain yang bersifat darurat. Sebab, sesuai namanya, dana ini hanya digunakan pada keadaan terdesak, seperti misalnya terpaksa jadi korban PHK dan harus tetap memenuhi kebutuhan hidup sampai mendapatkan nafkah baru.

3. Cobalah untuk melunasi utang berbunga besar dan yang bersifat konsumtif

Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai (Ilustrasi utang) IDN Times/Arief Rahmat

Alangkah baiknya bagi kita untuk hidup bebas utang di saat perekonomian sedang tidak bersahabat. Karena keberadaan cicilan utang per bulan tentu saja bisa mengganggu proses belanja kebutuhan pokok bagi kita yang menerima gaji di bawah Rp5 juta.

Jika memang arus kas bulanan kita sudah sehat alias pengeluaran tak lagi melebihi pemasukan, ada baiknya untuk menggunakan insentif itu untuk bayar utang. Sebelum melakukan pelunasan, cobalah tanya ke pihak kreditur soal prosedur dan besaran biaya penalti yang dikenakan.

Apabila pokok utang terlihat masih cukup besar dan bisa mengakibatkan denda yang melebihi 35 persen pemasukan kita, jangan paksakan untuk mempercepat pelunasan. Namun, jika biaya penalti tidak terlalu besar, lunasi saja secepatnya. 

4. Selalu lindungi diri dengan asuransi

Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai ilustrasi Kartu BPJS (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Jika memang kondisi keuangan kita sudah sehat, insentif itu pun bisa kita gunakan untuk terus melindungi diri dengan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Bagi kamu yang memiliki tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan, dana ini mungkin juga bisa membantu untuk mengatasi masalah ini.

Hal ini juga berkenaan dengan pemotongan pengeluaran bulanan yang baiknya kita lakukan di saat pandemi seperti untuk gym, subscription pada app tertentu, pemakaian listrik berlebih, dan lain sebagainya. 

Jika semua pengeluaran bulanan bisa disortir, prioritaskan hal-hal pokok termasuk perlindungan kesehatan diri yang dapat membantu kita menghadapi risiko finansial, terutama karena inflasi biaya kesehatan yang terus naik.

Baca Juga: 5 Pemikiran yang Harus Kamu Miliki Ketika Gaji Bulanan Masih Kecil

5. Mulailah kebiasaan untuk berinvestasi secara rutin

Tips Mengelola Keuangan untuk Kamu yang Baru Dapat Bantuan Tunai Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika memang tidak memiliki beban utang konsumtif yang besar, dana darurat sudah dimiliki, dan jaminan kesehatan maupun asuransi kesehatan sudah ada, tidak ada alasan lain untuk tidak mencoba berinvestasi. 

Ada beragam investasi beragam, mulai dari deposito, emas, properti, reksadana, hingga saham. Dengan dana BLT karyawan swasta yang hanya sebesar Rp 2,4 juta, rasanya mustahil untuk berinvestasi properti. Berinvestasi emas pun bisa dikatakan kurang bijak saat ini karena harganya yang sudah terlalu melambung tinggi. 

Menginvestasikan dana tersebut ke deposito bisa aman walaupun sedang kurang menguntungkan, karena suku bunga acuan saat ini sangat rendah. Alternatif terbaik untuk berinvestasi di masa sulit seperti ini adalah di reksa dana pendapatan tetap, obligasi negara, reksa dana pasar uang, dan saham blue chip. 

Jangan dulu bermimpi untuk meraup keuntungan besar dalam waktu singkat, apalagi sampai tergoda iming-iming investasi berimbal hasil besar yang tidak jelas legalitasnya. Pada intinya, prinsip berinvestasi adalah untuk mengamankan nilai uang yang kita miliki saat ini agar tidak tergerus inflasi. 

Baca Juga: Tips Atur Keuangan bagi Pasangan Muda Orangtua yang Nantikan Buah Hati

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya