Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa? 4 Hal Ini Harus Jadi Prioritas

Gak perlu nunggu punya uang Rp100 juta

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu, trending topic “Usia 25” sempat menghebohkan dunia maya. Terdapat sebuah konten gambar viral bertuliskan ”Usia 25 tahun idealnya punya apa? Punya kendaraan pribadi. Gaji minimal Rp8 juta. Tabungan Rp100 juta. Cicilan rumah sisa 20 persen lagi beres.”

Saat ini, hal-hal tersebut memang bukan sesuatu yang luar biasa. Namun, juga bukan sesuatu yang bisa dijadikan standar. Sebab, setiap orang memiliki pencapaian berbeda-beda karena keputusan dan masalah yang dihadapi juga berbeda.

Meski demikian, ada beberapa hal yang seharusnya sudah bisa dicapai ketika usia kamu menginjak 25 tahun. Perencana Keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar memaparkan 4 hal yang idealnya dimiliki seseorang di usia 25 tahun. Simak, ya!

Baca Juga: Kupas Tuntas! Ini 3 Cara Millennial Bisa Beli Rumah 

1. Punya dana darurat dengan jumlah sesuai

Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa? 4 Hal Ini Harus Jadi Prioritasilustrasi tabungan (IDN Times/Mela Hapsari)

Seseorang yang berusia 25 tahun diasumsikan sudah berpenghasilan tetap, terlepas dari apakah mereka sudah menikah atau belum. Ada tiga hal yang harus disiapkan, yaitu dana darurat, dana hunian, dan dana pensiun.

Seseorang yang berusia 25 tahun, lajang, berpenghasilan tetap, tak memiliki utang, serta tanggungan, cukup dengan dana darurat minimal setara 3 kali pengeluaran bulanan. Ketika seorang lajang menyimpan dana darurat dalam jumlah yang terlalu besar, semakin besar pula jumlah dana mengendap di rekening yang sifatnya kurang produktif. Alangkah lebih baik jika dana mengendap itu diinvestasikan untuk tujuan finansial ke depan.

Lain halnya dengan seseorang berusia 25 tahun yang sudah berumah tangga dan berstatus pencari nafkah. Mereka Idealnya memiliki dana darurat minimal 6 kali pengeluaran bulanan lantaran banyak pengeluaran tak terduga yang mungkin saja muncul di kemudian hari.

2. Aset lancar yang ideal

Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa? 4 Hal Ini Harus Jadi PrioritasIlustrasi Aset (IDN Times/Mardya Shakti)

Apakah Rp100 juta adalah tabungan yang ideal? Jawabannya ada dua, mungkin saja ya dan mungkin saja tidak. Tabungan, kas, dan setara kas tergolong sebagai aset lancar. Jumlah aset lancar minimal adalah 15 persen dari kekayaan bersih.

Jadi, bisa saja angka Rp100 juta ideal bagi orang dengan kekayaan bersih sebesar Rp660 jutaan. Namun, tentunya akan terasa kurang bagi mereka yang memiliki kekayaan bersih sebesar Rp1 miliar.

Baca Juga: Selalu ‘Dihantui’ Sifat Boros? Ini 5 Tips Atur Uang Khusus Millennial!

3. Punya alokasi dana untuk manajemen risiko

Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa? 4 Hal Ini Harus Jadi Prioritasilustrasi keuangan (IDN Times/Mela Hapsari)

Ketika jatuh sakit, tentu kamu akan keluar biaya yang tidak sedikit. Sebagai langkah preventif, penting sekali untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit dan memiliki gaya hidup sehat.

Namun jangan sepelekan juga jaminan kesehatan, asuransi kesehatan, akan menanggung biaya yang muncul di saat kamu harus menjalani rawat inap maupun rawat jalan. Risiko finansial yang kamu alami akan ditransfer ke perusahaan asuransi terkait.

Jika kamu sudah memiliki tanggungan di usia 25 tahun, miliki pula asuransi jiwa. Asuransi jiwa akan memitigasi risiko hilangnya pendapatan jika si pencari nafkah meninggal dunia. Pada intinya, asuransi bertujuan untuk memproteksi keuangan agar nantinya kamu tidak perlu kehilangan uang dalam jumlah besar beserta aset-asetnya.

4. Punya aset investasi

Usia 25 Tahun Idealnya Punya Apa? 4 Hal Ini Harus Jadi PrioritasIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika memang dana darurat dan proteksi sudah dimiliki, mulailah rutin menyisihkan dana untuk membeli aset investasi. Namun, ketahuilah terlebih dulu soal tujuan finansialmu sebelum berinvestasi.

Tentukan apa yang ingin kamu capai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Lalu belilah aset investasi sesuai dengan waktu investasimu.

Anggap saja, kamu bercita-cita memiliki hunian sebelum menikah. Maka, dana hunian bisa kamu jadikan investasi jangka pendek. Kamu bisa mulai berhitung kemampuan keuangan dan kebutuhan hunian yang sesuai. Pilihlah instrumen keuangan rendah risiko atau volatilitas untuk merealisasikan tujuan itu.

Sementara itu, untuk jangka panjang, kamu mungkin menginginkan masa tua yang nyaman dan bebas finansial. Oleh karena itu, kamu perlu menyediakan dana pensiun. Mulailah untuk menghitung estimasi pengeluaranmu di masa depan dengan menggunakan perhitungan inflasi. Pilihlah instrumen investasi yang cocok dengan profil risikomu untuk jangka panjang.

Jangan ragu untuk memulai investasi sedini mungkin jika keamanan finansialmu sudah ada. Semakin dini memulai, semakin ringan pula proses investasimu. Patut diingat, risiko dan imbal hasil dalam investasi berbanding lurus. Jika risikonya rendah tentu saja imbal hasilnya juga rendah, begitu pun sebaliknya.

Baca Juga: 4 Instrumen Investasi untuk Millennial, Cek Risiko dan Keuntungannya! 

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya