Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jaga Stabilitas, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Tetap 3,5 Persen

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia atau RDG BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) di angka 3,5 persen. Penurunan tersebut diikuti dengan suku bunga Deposit Facility jadi sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility jadi sebesar 4,25 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah prakiraan inflasi yang tetap rendah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/2/2021).

1. Perbaikan perekonomian domestik terus berlanjut

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Perry mengatakan perbaikan perekonomian domestik diperkirakan terus berlanjut. Hal itu didorong oleh pemulihan ekonomi global, implementasi vaksinasi, dan sinergi kebijakan nasional yang terus diperkuat.

"Perkembangan sejumlah indikator pada Februari 2021 mengindikasikan perbaikan yang terus berlangsung di tengah mobilitas masyarakat yang meningkat sejalan pembatasan di sejumlah wilayah," kata Perry.

2. Kinerja ekspor terus meningkat

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Perry, kinerja ekspor terus meningkat, terutama komoditas manufaktur seperti besi baja, biji logam, kimia organik, dan mesin listrik. Seiring dengan kenaikan permintaan dari negara mitra dagang utama secara spasial, peningkatan kinerja ekspor terjadi di sejumlah wilayah seperti Sulawesi, Maluku, Jawa, hingga Papua.

"Selain itu ekspektasi konsumen, penjualan eceran dan purchasing manufacturing index di sektor manufaktur juga menunjukkan perbaikan," kata dia.

3. Sinergi kebijakan ekonomi nasional terus diperkuat

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Kemudian, Perry melanjutkan, akselerasi program vaksinasi nasional yang ditempuh oleh pemerintah serta masyarakat dalam penerapan protokol diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi domestik ke depan. Untuk mendorong permintaan domestik lebih lanjut, sinergi kebijakan ekonomi nasional terus diperkuat.

"Kebijakan mencakup beberapa aspek yaitu pembukaan sektor-sektor produktif dan aman seperti kendaraan bermotor, properti, makanan dan minuman, termasuk sektor restoran, hotel maupun pariwisata," ungkap Perry.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us