6 Jenis Bunga KPR yang Harus Diketahui sebelum Beli Rumah

- Bunga KPR Fixed (Tetap): Memberikan kepastian cicilan bulanan selama periode tertentu, cocok untuk pemula atau yang memiliki penghasilan tetap.
- Bunga KPR Floating (Mengambang): Nilainya mengikuti suku bunga acuan BI, dengan potensi penurunan bunga namun juga risiko kenaikan cicilan.
- Bunga KPR Hybrid (Campuran): Kombinasi antara bunga fixed dan floating, memberikan stabilitas di awal dan fleksibilitas di masa selanjutnya.
Jakarta, IDN Times - Membeli rumah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sudah menjadi solusi utama bagi banyak masyarakat Indonesia yang ingin memiliki hunian tanpa harus menyiapkan dana besar di awal. Namun, sebelum mengajukan KPR, penting untuk memahami bagaimana sistem bunga yang ditetapkan oleh pihak bank. Pasalnya, jenis bunga akan memengaruhi besarnya cicilan bulanan, total biaya yang harus dibayar, dan strategi keuangan jangka panjang.
Banyak calon pembeli rumah yang hanya fokus pada besar cicilan per bulan tanpa memahami jenis bunga yang digunakan. Padahal, perbedaan antara bunga tetap, mengambang, atau kombinasi bisa memberikan dampak signifikan terhadap total pembayaran. Kesalahan dalam memilih jenis bunga dapat menyebabkan kesulitan finansial di kemudian hari, terutama jika terjadi perubahan suku bunga acuan nasional.
Oleh karena itu, memahami jenis-jenis bunga KPR menjadi langkah awal yang sangat penting sebelum mengambil keputusan pembiayaan rumah. Setiap jenis bunga memiliki kelebihan, kekurangan, serta risiko yang berbeda. Berikut penjelasan lengkap mengenai berbagai jenis bunga KPR yang perlu kamu ketahui agar dapat menentukan pilihan terbaik sesuai kondisi keuanganmu.
1. Bunga KPR Fixed (Tetap)

Jenis bunga KPR fixed atau tetap merupakan sistem suku bunga yang tidak berubah selama periode tertentu sesuai dengan perjanjian awal antara nasabah dan bank. Misalnya, jika kamu mengambil KPR dengan bunga tetap sebesar 5% per tahun selama lima tahun, maka besaran bunga tersebut tidak akan berubah hingga masa promonya selesai, meskipun kondisi pasar atau suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) mengalami fluktuasi.
Keuntungan utama dari bunga KPR fixed adalah stabilitas dan kepastian dalam pembayaran cicilan. Nasabah bisa dengan mudah mengatur keuangan bulanan karena jumlah cicilan yang dibayarkan setiap bulan akan selalu sama selama periode bunga tetap berlaku. Jenis bunga ini sangat cocok bagi kamu yang baru pertama kali mengambil KPR atau memiliki penghasilan tetap, karena dapat meminimalkan risiko kenaikan bunga yang tiba-tiba. Namun, perlu diperhatikan bahwa setelah masa bunga tetap berakhir, suku bunga biasanya akan berubah menjadi bunga floating (mengambang) sesuai dengan kebijakan bank.
2. Bunga KPR Floating (Mengambang)

Bunga KPR floating atau mengambang adalah sistem bunga yang nilainya mengikuti pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau kondisi pasar uang. Artinya, bunga KPR dapat naik atau turun sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan moneter dan ekonomi nasional. Misalnya, jika BI Rate naik, maka bunga KPR kamu juga berpotensi ikut meningkat, begitu pula sebaliknya jika BI Rate turun, maka bunga KPR bisa menjadi lebih ringan.
Keunggulan utama dari sistem ini adalah potensi penurunan bunga yang dapat meringankan beban cicilan. Namun, sistem bunga floating memiliki risiko tinggi, terutama bagi nasabah yang mengandalkan penghasilan tetap. Ketika suku bunga pasar naik, cicilan bisa meningkat cukup signifikan sehingga memengaruhi kondisi keuangan pribadi. Biasanya, bank akan menerapkan sistem bunga floating setelah masa promo bunga tetap (fixed rate) berakhir. Oleh karena itu, penting bagi calon debitur untuk selalu memperhitungkan potensi perubahan suku bunga di masa depan agar tidak mengalami kesulitan pembayaran.
3. Bunga KPR Hybrid (Campuran)

Bunga KPR hybrid atau campuran merupakan kombinasi antara bunga fixed dan bunga floating. Biasanya, bank akan menetapkan bunga tetap terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu (misalnya 3 hingga 5 tahun pertama), kemudian bunga akan berubah menjadi floating setelah masa tersebut berakhir. Sistem ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara stabilitas di awal dan fleksibilitas di masa selanjutnya.
Kelebihan dari bunga KPR hybrid adalah nasabah dapat menikmati cicilan yang stabil di awal masa kredit, sekaligus berkesempatan mendapatkan bunga lebih rendah di kemudian hari jika suku bunga pasar turun. Namun, kelemahannya adalah adanya ketidakpastian setelah masa fixed berakhir, karena bunga bisa saja meningkat tergantung kondisi ekonomi. Sistem hybrid banyak digunakan oleh bank-bank besar karena dinilai lebih fleksibel dan cocok bagi nasabah dengan rencana keuangan jangka panjang.
4. Bunga KPR Anuitas

Bunga KPR anuitas adalah sistem perhitungan bunga di mana jumlah angsuran per bulan tetap, tetapi komposisi antara pokok pinjaman dan bunga akan berubah seiring waktu. Pada awal masa kredit, porsi bunga lebih besar dibandingkan pokok pinjaman. Namun, semakin lama, porsi bunga akan menurun dan porsi pokok pinjaman akan meningkat, sehingga total pinjaman bisa lunas sesuai tenor yang disepakati.
Sistem anuitas sangat populer di kalangan perbankan karena memudahkan nasabah untuk membayar cicilan dengan nominal tetap setiap bulan. Kelebihannya adalah kestabilan angsuran yang memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang. Namun, kekurangannya, beban bunga di awal periode cukup besar, sehingga jika nasabah melakukan pelunasan lebih awal (early repayment), bunga yang sudah dibayar bisa lebih tinggi dibandingkan pokok pinjaman yang tersisa.
5. Bunga KPR Efektif (Effective Rate)

Bunga KPR efektif adalah sistem bunga di mana perhitungannya didasarkan pada sisa pokok pinjaman yang belum dibayar. Artinya, semakin lama kamu mencicil dan semakin kecil sisa utang pokok, maka bunga yang harus dibayar setiap bulan juga akan berkurang.
Kelebihan utama dari sistem bunga efektif adalah keadilan dalam perhitungan bunga, karena bunga dihitung dari saldo utang yang menurun setiap bulan. Sistem ini menguntungkan bagi nasabah yang ingin melakukan pelunasan lebih cepat, sebab bunga yang dibayarkan akan lebih kecil dari sistem anuitas. Namun, di sisi lain, nominal angsuran setiap bulan bisa berubah-ubah, terutama di awal masa kredit di mana porsi bunga masih cukup besar. Sistem ini banyak digunakan pada produk KPR konvensional maupun KPR Syariah yang menggunakan akad murabahah atau musyarakah mutanaqisah.
6. Bunga KPR Flat (Tetap Rata)

Bunga KPR flat adalah sistem bunga di mana jumlah bunga dan pokok pinjaman dibagi rata selama masa tenor kredit, sehingga cicilan yang dibayarkan setiap bulan selalu sama. Sistem ini paling mudah dipahami oleh masyarakat karena perhitungannya sederhana dan tidak berubah sampai kredit lunas.
Kelebihan utama dari sistem bunga flat adalah stabilitas dan kepastian dalam jumlah cicilan. Jenis bunga ini banyak digunakan untuk kredit jangka pendek seperti KPR bersubsidi atau program pembiayaan rumah dari pemerintah. Namun, sistem bunga flat cenderung memiliki total bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga efektif atau anuitas karena bunga dihitung dari total pokok pinjaman, bukan sisa pinjaman. Meski demikian, bunga flat tetap menjadi pilihan populer bagi mereka yang menginginkan cicilan tetap dan tidak ingin repot memperhitungkan fluktuasi bunga.
7. FAQ

1. Apa jenis bunga KPR yang paling aman bagi pemula?
Jenis bunga fixed (tetap) paling direkomendasikan bagi pemula karena memberikan kepastian cicilan setiap bulan tanpa terpengaruh fluktuasi pasar.
2. Kapan waktu terbaik untuk mengambil KPR dengan bunga floating?
Bunga floating ideal diambil ketika suku bunga acuan Bank Indonesia sedang menurun, karena kamu bisa mendapatkan bunga lebih rendah dan cicilan yang lebih ringan.
3. Apakah bisa mengganti jenis bunga KPR di tengah masa kredit?
Beberapa bank menyediakan opsi refinancing atau restrukturisasi KPR yang memungkinkan perubahan jenis bunga, namun proses ini tergantung kebijakan masing-masing bank.
4. Apa perbedaan utama antara bunga anuitas dan bunga efektif?
Pada sistem anuitas, cicilan per bulan tetap dengan porsi bunga dan pokok yang berubah, sedangkan pada sistem efektif, bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman, sehingga cicilan bisa berubah tiap bulan.
5. Jenis bunga KPR apa yang paling hemat untuk jangka panjang?
Sistem bunga efektif umumnya lebih hemat untuk jangka panjang karena bunga dihitung dari sisa pinjaman, bukan total pinjaman, sehingga beban bunga semakin kecil seiring waktu.