Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kesalahan Finansial Ini Harus Dihindari, Fresh Graduate Wajib Tahu!

ilustrasi mata uang (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Baru lulus kuliah rasanya seperti membuka pintu ke dunia baru yang penuh peluang, kan? Ada pekerjaan pertama, gaji pertama, dan tentu saja keinginan untuk menikmati hasil kerja keras selama ini. Tapi, euforia itu sering kali bikin fresh graduate terjebak dalam keputusan finansial yang salah.

Tanpa sadar, banyak yang melakukan kesalahan finansial di awal perjalanan karier. Padahal, kesalahan kecil di masa ini bisa berdampak besar di masa depan. Yuk, bahas empat kesalahan finansial yang sering terjadi dan, lebih penting lagi, bagaimana cara menghindarinya!

1. Gak punya budgeting

foto orang tua memegang uang(pexels.com/Nyau Mimi)

Banyak yang beranggapan budgeting itu ribet, padahal ini adalah pondasi keuangan yang sehat. Tanpa budgeting, uang gaji yang masuk bisa tiba-tiba "menghilang" begitu saja tanpa tahu ke mana perginya. Hal ini bikin fresh graduate sering merasa keuangannya seret, padahal gaji sudah lumayan.

Coba deh, buat pembagian sederhana seperti metode 50/30/20: 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Dengan budgeting, pengeluaran jadi lebih terkontrol, dan kamu bisa mulai membangun kebiasaan finansial yang lebih baik.

2. Abaikan dana darurat

ilustrasi uang dan handphone (pexels.com/Photo Source: Kaboompics.com)

Ketika baru mulai kerja, banyak yang berpikir, "Ah, nanti aja nabung untuk dana darurat, kan masih muda!" Kesalahan besar, nih. Gak ada yang tahu kapan kondisi darurat seperti sakit, kecelakaan, atau kebutuhan mendadak lainnya akan datang. Kalau gak punya dana darurat, bisa-bisa terpaksa utang atau pakai kartu kredit.

Cobalah mulai dari angka kecil. Misalnya, sisihkan 10 persen dari gaji setiap bulan khusus untuk dana darurat. Targetkan setidaknya memiliki dana darurat sebesar tiga hingga enam bulan biaya hidup. Jadi, kalau ada hal tak terduga, kamu gak perlu stres karena keuangan tetap aman.

3. Terlalu cepat berutang

Ilustrasi pria bermain handphone (pexels.com/Kaboompics)

Begitu punya penghasilan sendiri, banyak fresh graduate tergoda mengambil utang, entah itu untuk cicilan gadget, kendaraan, atau bahkan pinjaman konsumtif lainnya. Memang, punya barang impian rasanya menyenangkan, tapi utang yang tidak terkontrol bisa jadi beban besar di kemudian hari. Apalagi kalau bunganya tinggi.

Sebelum memutuskan berutang, pikirkan dulu apakah barang yang akan dibeli benar-benar diperlukan atau hanya sekadar keinginan. Hindari juga berutang lebih dari 30% penghasilan bulananmu. Ingat, utang harus jadi alat bantu, bukan jebakan yang bikin keuanganmu terperangkap.

4. Boros di gaji pertama

ilustrasi pria memegang handphone (pexels.com/Erick Gielow)

Menerima gaji pertama memang bikin hati berbunga-bunga. Biasanya, hal pertama yang dilakukan adalah belanja untuk "reward" diri sendiri. Gak salah sih, tapi hati-hati kalau kebablasan! Banyak fresh graduate yang menghabiskan sebagian besar gajinya untuk barang-barang konsumtif, seperti gadget baru, pakaian mahal, atau nongkrong terus-menerus.

Padahal, daripada semua habis untuk kesenangan sementara, lebih baik mulai alokasikan untuk kebutuhan penting. Sisihkan sebagian untuk menabung, dana darurat, atau bahkan investasi kecil-kecilan. Jangan sampai nanti malah pusing karena belum akhir bulan, tapi dompet sudah kering.

Kesalahan finansial di awal karier memang sering terjadi, tapi bisa dihindari dengan perencanaan yang matang. Mulai dari belajar budgeting, menabung untuk dana darurat, hingga bijak dalam mengelola utang, semua langkah kecil ini berdampak besar di masa depan. Jangan biarkan euforia gaji pertama membuat keputusan finansial jadi kacau. Bangun kebiasaan keuangan sehat sejak dini untuk masa depan yang lebih stabil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us