- Mengurangi ukuran posisi (cut position size)
- Melindungi portofolio dengan opsi jual (put options)
5 Langkah Efektif untuk Melindungi Investasi saat Pasar Berfluktuasi

- Kenali tingkat risiko yang bisa kamu toleransi sesuai tujuan dan kondisi keuanganmu
- Lakukan diversifikasi portofolio dengan berbagai instrumen investasi untuk mengurangi risiko
- Gunakan strategi cerdas saat trading saham, seperti cut position size dan put options
Salah satu risiko terbesar dalam dunia investasi adalah volatilitas pasar — naik turunnya nilai aset yang sulit diprediksi. Namun, bukan berarti kamu harus menjauh dari investasi sepenuhnya. Justru, dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menjaga nilai portofolio agar tetap stabil, bahkan ketika pasar sedang turun.
Berikut beberapa strategi dari para ahli keuangan untuk membantu kamu melindungi uang dan investasi dari guncangan pasar.
1. Kenali tingkat risiko yang bisa kamu toleransi

Setiap orang punya tingkat kenyamanan berbeda terhadap risiko investasi. CEO sekaligus fiduciary wealth advisor di GoldLine Wealth Management, Jordan Mangaliman menjelaskan, langkah pertama dalam berinvestasi adalah memahami seberapa besar risiko yang bisa kamu tanggung.
“Jika kamu sedang menyiapkan dana untuk kebutuhan jangka pendek, sebaiknya hindari strategi investasi agresif. Namun, dengan pandangan jangka panjang, kamu bisa melewati fluktuasi pasar tanpa panik ketika terjadi koreksi,” katanya, dikutip dari Go Banking Rates.
Intinya, sesuaikan strategi investasi dengan tujuan dan kondisi keuanganmu — bukan sekadar mengikuti tren pasar.
2. Lakukan diversifikasi portofolio

Diversifikasi adalah kunci utama agar portofolio tetap kuat menghadapi gejolak ekonomi. Head of Investments di Groundfloor Finance, Robert Varghese menyarankan agar investor menempatkan dana pada berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan investasi alternatif.
“Ketiga kelas aset ini tidak selalu bergerak bersamaan. Saat pasar saham turun, obligasi atau aset alternatif bisa membantu menahan kerugian,” ucapnya.
Dengan diversifikasi yang seimbang, risiko portofolio menjadi lebih terkendali dan tidak terlalu terpengaruh oleh satu sektor tertentu.
3. Gunakan strategi cerdas saat trading saham

Bagi kamu yang aktif di pasar saham, penting untuk memiliki strategi manajemen risiko yang matang. Wakil Presiden Strategi Pasar di TradingBlock, Michael Martin, menyarankan dua pendekatan utama:
Sebagai contoh, jika saham Apple (AAPL) diperdagangkan di kisaran 250 dolar AS, seorang investor dapat membeli opsi jual di harga 230 dolar AS per saham. Dengan cara ini, jika harga turun di bawah 230 dolar AS, kerugian dari saham akan tertutupi oleh keuntungan dari opsi.
Strategi ini mungkin tampak teknis, tetapi sangat efektif untuk mengurangi potensi kerugian besar saat pasar sedang bearish.
4. Tinjau dan sesuaikan portofolio secara berkala

Tidak ada istilah “investasi sekali lalu biarkan saja". Mangaliman menekankan pentingnya melakukan peninjauan ulang portofolio secara rutin, agar tetap sejalan dengan kondisi keuangan dan tujuan saat ini.
“Kami sering menemukan portofolio yang tidak pernah diubah selama lebih dari 20 tahun. Dengan melakukan rebalancing sesuai toleransi risiko dan jangka waktu investasi, investor akan lebih siap menghadapi kondisi pasar yang berubah,” ujarnya
Selain itu, berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional juga dapat membantu memperkuat strategi dan menyesuaikannya dengan situasi terkini.
Volatilitas pasar adalah hal yang wajar dalam dunia investasi. Namun, dengan perencanaan matang, diversifikasi yang tepat, serta peninjauan portofolio yang konsisten, kamu bisa menjaga keuangan tetap aman di tengah ketidakpastian.
Seperti kata para ahli, "investasi bukan tentang menghindari risiko, tapi mengelolanya dengan bijak".


















