- Ringgit Malaysia menguat 0,02 persen
- Bath Thailand menguat 0,28 persen
- Yuan China menguat 0,01 persen
- Pesso Filipina menguat 0,22 persen
- Yen Jepang menguat 0,09 persen
- Won Korea menguat 0,18 persen
- Yen Jepang menguat 0,19 persen 
Rupiah Menguat ke Rp16.616 per Dolar AS, Ini Faktornya

- Mayoritas mata uang di Asia menguat, termasuk rupiah
- Rupiah berpotensi melemah karena pernyataan hawkish The Fed
- Arah moneter BI dan kebijakan fiskal pemerintah bisa bebani penguatan rupiah
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat pada awal perdagangan, Jumat (31/10/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.616 per dolar AS per dolar AS.
Rupiah tercatat melemah 20 poin atau 0,12 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
1. Mayoritas mata uang bergerak menguat
Lebih rinci, mata uang di Asia bergerak variatif, beberapa di antaranya:
2. Rupiah masih berpotensi melemah karena pernyataan hawkish The Fed
Pengamat pasar uang Lukman Leong memproyeksi rupuah masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, meskipun sebelumnya sempat mengalami pergerakan fluktuatif.
Hal ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang dipicu oleh pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menurunkan prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Sebagai catatan, pasar sebelumnya sempat mengantisipasi adanya pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif, namun Powell dalam pidatonya memberikan sinyal bahwa kebijakan moneter ketat kemungkinan masih akan berlanjut, mengindikasikan tidak adanya perubahan signifikan dalam suku bunga dalam waktu dekat.
3. Arah moneter BI dan kebijakan fiskal pemerintah bisa bebani penguatan rupiah
Di sisi lain, prospek pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan kebijakan fiskal yang longgar dari pemerintah diperkirakan akan terus membebani mata uang rupiah.
"Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada dalam kisaran Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS," bebernya.


















