Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Netflix vs Disney: Mana Saham yang Lebih Menjanjikan untuk Investasi?

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Intinya sih...
  • Netflix menunjukkan pertumbuhan solid dengan lebih dari 300 juta pelanggan global.
  • Keunggulan kompetitif dalam inovasi konten dan teknologi, namun valuasi tinggi dan rasio P/E premium dapat membatasi kenaikan harga saham.
  • Harga saham Netflix per Juli 2025 mencapai US$1.212,50 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$515,61 miliar.

Pergerakan saham Netflix (NFLX) dan Walt Disney (DIS) dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam. Hal ini tak lepas dari tekanan inflasi global dan tantangan industri streaming yang mulai matang.

Namun, belakangan kedua raksasa hiburan ini melakukan sejumlah perubahan strategis yang menjadikan sahamnya layak dilirik kembali. Sebelum berinvestasi, penting untuk memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing sebagai pertimbangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Lantas, mana yang lebih menjanjikan diantara keduanya? Yuk simak penjelasan lengkapnya sebagaimana dilansir GOBankingRates.

Prospek saham Netflix

Logo Netflix (brand.netflix.com)
Logo Netflix (brand.netflix.com)

Sebagai pionir layanan streaming, Netflix tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan lebih dari 300 juta pelanggan global. Banyak analis menilai saham ini masih dalam posisi bullish moderat.

Keunggulan kompetitif Netflix dinilai kuat, terutama dalam inovasi konten dan teknologi. Salah satu pendorong pertumbuhan terbaru adalah paket beriklan yang membuka peluang profitabilitas lebih tinggi, meski sempat mengundang pro dan kontra di kalangan pelanggan lama.

Namun, valuasi tinggi dan rasio price-to-earnings (P/E) yang premium bisa membatasi ruang kenaikan harga saham. Selain itu, investasi besar dalam produksi konten berisiko jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang sepadan.

Kinerja Saham Netflix (per Juli 2025):

  • Harga saham: US$1.212,50

  • Kapitalisasi pasar: US$515,61 miliar

  • Tertinggi 52 minggu: US$1.211,77

  • Terendah 52 minggu: US$587,04

Performa Historis:
Sejak akhir 2021, Netflix berekspansi ke gim video, bahkan menjajal layanan cloud gaming. Meski sempat kehilangan jutaan pelanggan pada 2022–2023, Netflix bangkit dengan mencatat 230 juta pelanggan berbayar. Dalam tiga tahun terakhir, harga sahamnya melonjak hingga 481%.

Potensi saham Disney

Logo Disney+ (press.disneyplus.com)
Logo Disney+ (press.disneyplus.com)

Konsensus pasar saat ini menempatkan Disney sebagai “Moderate Buy”, dengan banyak analis menyarankan beli, beberapa netral, dan hampir tak ada yang merekomendasikan jual. Diversifikasi bisnis menjadi keunggulan utama, mencakup taman hiburan, film, merchandise, dan layanan streaming.

Secara valuasi, saham Disney dinilai lebih murah dibanding Netflix, dengan rasio P/E yang lebih menarik bagi investor value. Kepemilikan merek besar seperti Marvel, Star Wars, dan Pixar turut mengukuhkan daya saing perusahaan.

Meski sempat mengalami kerugian di segmen streaming pada 2022, kinerja keuangan mulai menunjukkan perbaikan. Fokus baru pada pengembangan Disney+ dan strategi bundling dengan Hulu dan ESPN menjadi titik terang. Tantangan tetap ada, terutama dari tren pemutusan langganan TV kabel (cord-cutting).

Kinerja Saham Disney (per Juli 2025):

  • Harga saham: US$112,20

  • Kapitalisasi pasar: US$201,99 miliar

  • Tertinggi 52 minggu: US$118,63

  • Terendah 52 minggu: US$80,10

Performa Historis:
Meski Disney+ terus berkembang, segmen streaming rugi sekitar US$4 miliar pada 2022. Namun, divisi taman hiburan dan produk menghasilkan laba operasional sebesar US$7,9 miliar. Pada 2023, Disney memangkas 7.000 pekerja dan menurunkan biaya sebesar US$5,5 miliar.

Mana yang lebih menjanjikan?

Ilustrasi pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi pasar saham (freepik.com)

Secara umum, Disney menawarkan stabilitas yang lebih baik berkat portofolio bisnis yang terdiversifikasi. Pendapatan dari taman hiburan dan produk memberi bantalan terhadap volatilitas pasar streaming. Integrasi konten lintas platform juga memperkuat posisi perusahaan.

Di sisi lain, Netflix tetap menjanjikan untuk investor agresif yang mengejar pertumbuhan tinggi, meskipun dengan risiko dan biaya yang lebih besar.

Bagi investor yang mengutamakan kestabilan, Disney lebih unggul. Namun, jika mengejar potensi pertumbuhan dan siap menghadapi volatilitas, Netflix bisa menjadi pilihan menarik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us