Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Temuan Riset 40 Tahun: Begini Cara agar Anak Sukses Finansial

ilustrasi smart kid (pexels.com/Max Fischer)

Menjadi orang tua yang baik tentu bukan hal yang mudah. Kamu pasti ingin anak-anakmu tumbuh menjadi pribadi yang enggak hanya bahagia, tapi juga sukses secara finansial. Namun, apa yang sebenarnya paling berpengaruh untuk mencapai hal tersebut?

Beruntungnya, sebuah studi besar yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun memberikan beberapa temuan menarik tentang hal-hal yang perlu difokuskan untuk mendukung kesuksesan finansial anak-anak di masa depan. Studi ini dilakukan di Dunedin, Selandia Baru, dan melibatkan lebih dari seribu anak yang dipantau sejak tahun 1972.

Dari data yang sangat mendalam ini, ada satu faktor yang ternyata lebih penting daripada yang lain, yaitu emotional intelligence atau kecerdasan emosional. Penasaran apa saja yang harus kamu fokuskan agar anakmu bisa sukses finansial? Berikut penjelasannya.

1. Fokus pada kecerdasan emosional (EQ) anak

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Anna Shvets)

Dalam studi yang dilakukan di Dunedin, diketahui bahwa kecerdasan emosional (EQ) adalah prediktor terbesar bagi kesuksesan finansial anak-anak di masa depan. Menurut penelitian dalam jurnal Science, kemampuan anak dalam memahami dan mengelola emosi mereka lebih berpengaruh dibandingkan dengan nilai akademis, etika kerja, atau bahkan status sosial ekonomi keluarga.

Anak yang dapat mengontrol emosinya, belajar untuk gak tergoda dengan impuls, dan mengelola reaksi mereka terhadap stres, memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Sebagai orang tua, kamu bisa membantu anak untuk mengembangkan EQ-nya dengan cara mendampingi mereka berbicara tentang perasaannya. Jangan ragu untuk menunjukkan empati dan membantu mereka untuk memahami berbagai macam emosi yang mereka alami.

2. Ajarkan self-control sejak dini

ilustrasi anak marah (pexels.com/Yan Krukov)

Salah satu bagian utama dari kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengendalikan diri atau self-control. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dilatih untuk menahan dorongan dan membuat keputusan yang lebih bijaksana, akan lebih cenderung untuk sukses di masa depan. Misalnya, eksperimen marshmallow yang terkenal menunjukkan bahwa anak yang bisa menunggu dan menunda kepuasan akan lebih sukses dalam hidup mereka.

Menurut pakar pediatri Harry Goldstein, self-control bukan hanya sifat pribadi, tapi bisa dilatih dengan dukungan orang tua, pendidikan, dan program intervensi sejak dini. Anak yang diajarkan untuk mengontrol emosinya sejak kecil cenderung memiliki kemampuan untuk meraih tujuan mereka dengan lebih baik saat dewasa nanti.

3. Dorong anak untuk berpikir kritis dan mandiri

ilustrasi smart kid (pexels.com/Max Fischer)

Penting bagi orang tua untuk memberi ruang bagi anak untuk berpikir kritis dan mandiri. Anak yang dibiasakan untuk membuat keputusan sendiri, mengatasi tantangan, dan berpikir secara rasional akan memiliki keterampilan hidup yang sangat berguna saat dewasa. Dalam jangka panjang, keterampilan ini berhubungan erat dengan kemampuan anak untuk mengelola keuangan mereka secara bijaksana.

Kamu bisa mulai dengan memberikan pilihan-pilihan sederhana pada anak, seperti memilih kegiatan atau memutuskan apa yang ingin mereka lakukan saat akhir pekan. Ini akan membantunya merasa lebih bertanggung jawab atas keputusan yang mereka buat.

4. Jadikan pendidikan emosional sebagai prioritas

ilustrasi anak baca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bukan hanya pendidikan akademik yang harus diperhatikan, pendidikan emosional juga harus menjadi prioritas, lho. Dalam studi di Dunedin, disebutkan bahwa anak yang didampingi dan diberi pengetahuan tentang cara mengelola emosi mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih sukses, baik dalam hal hubungan sosial maupun karier di masa depan.

Sebagai orang tua, kamu bisa mulai dengan melibatkan anak dalam kegiatan yang mengajarkan mereka empati, seperti bermain peran atau membaca buku yang mengangkat tema tentang pengendalian diri dan emosional.

5. Berikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan emosional

ilustrasi anak masak bareng orang tua (pexels.com/Elina Fairytale)

Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dukungan emosional lebih cenderung berkembang dengan baik. Keluarga yang bisa saling mendengarkan dan memberi perhatian terhadap perasaan satu sama lain, memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan emosional anak.

Lingkungan yang sehat ini akan memengaruhi cara anak melihat dunia dan menghadapinya saat dewasa. Lingkungan yang penuh kasih sayang, perhatian, dan komunikasi terbuka, memungkinkan anak untuk merasa aman dalam mengekspresikan perasaan mereka, yang pada akhirnya membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang lebih stabil dan sukses.

Dengan temuan-temuan dari studi Dunedin ini, dapat disimpulkan bahwa untuk mendukung kesuksesan finansial anak di masa depan, fokus utama haruslah pada pengembangan kecerdasan emosional mereka.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk memberi dukungan dalam membangun self-control, memberi ruang bagi anak untuk berpikir mandiri, serta menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan emosional mereka. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anakmu berpotensi untuk meraih kesuksesan gak hanya dalam aspek keuangan, tapi juga dalam kehidupan secara keseluruhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us