5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!

Kehidupan mereka yang penuh lika-liku membuat karya-karya mereka sangat fenomenal

Barangkali tidak banyak yang mengetahui kalau Arab adalah salah satu tempat yang melahirkan banyak penyair. Kebudayaan Arab sejak berabad-abad lampau sangat mengandalkan sastra syair. Puisi-puisi banyak dibuat baik oleh lelaki maupun perempuan. Bahkan kepandaian membuat syair menjadi salah satu cara untuk meningkatkan status sosial di masyarakat.

Di era modern ada banyak penyair Arab. Mereka tidak banyak menuangkan gagasan lewat medium sastra, tapi juga melestarikan kebudayaan nenek moyangnya. Akun instagram @sastra.arab menghimpun sastrawan dan sastrawati Arab serta karya-karya mereka.

1. Nizar Qabbani (1923-1998)

5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!Instagram.com/sastra.arab

Nizar Qabbani adalah seorang penyair yang lahir di Damaskus, Suriah pada 21 Maret 1923. Ia berasal dari keluarga pedagang kelas menengah. Selain sebagai penyair, Nizar juga merintis karier sebagai diplomat di kantor Kementerian Luar Negeri Suriah, dan pernah bertugas di beberapa ibukota negara, seperti Beirut (Lebanon), Kairo (Mesir), Istanbul (Turki), Madrid (Spanyol), dan London (Inggris).

Nizar mulai menulis puisi sejak usia 16 tahun. Ia menerbitkan sendiri buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The Brunette Told Me ketika berumur 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Damaskus tahun 1944.

Kumpulan puisi itu adalah kumpulan dari bait-bait romantis yang memuat beberapa referensi mengejutkan tentang tubuh wanita, dan hal itu menciptakan gelombang kejut ke seluruh masyarakat konservatif di Damaskus. Hal itu disebabkan simpati dan empati yang mendalam dari Nizar terhadap nasib perempuan Suriah di kala itu yang selalu dikekang, baik fisik maupun batin.

Meski begitu, Nizar Qabbani tetap dihormati dengan diberi julukan "Raja Penyair Arab", dan kematiannya dihadiri oleh banyak laki-laki dan perempuan di Damaskus pada 30 April 1998.

Puisi-puisi Qabbani yang telah ditranslasi ke bahasa Inggris bisa dibaca di nizarq.com.

2. Mahmoud Darwish (1941-2008)

5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!Instagram.com/sastra.arab

Mahmoud Darwish merupakan penyair kelahiran Palestina pada 13 Maret 1941 di sebuah desa bernama Al-Birwa. Ia pernah diberi penghargaan sebagai Penyair Nasional Palestina karena karya-karyanya yang banyak menyuarakan kemerdekaan.

Di awal kariernya sebagai penyair, ia menulis dengan teknik puisi Arab Klasik. Namun, di tahun 1970, ia mulai menulis sajak-sajak dengan gaya bebas. Sepanjang hidupnya, ia telah menerbitkan sebanyak 30 buku puisi dan 8 buku prosa.

Di usia 17 tahun, Darwish bahkan menulis puisi tentang penderitaan pengungsi Pelestina, dan ketidakmungkinan mereka kembali pulang. Dari situlah ia  kemudian banyak diundang untuk membacakan puisi-puisi di banyak festival puisi. 

Darwish juga seringkali diminta bekerja sebagai editor di beberapa perusahaan majalah dan surat kabar, seperti Al-Jadid dan Al-Fajr. Ia wafat di Texas, Amerika Serikat, pada 9 Agustus 2008 setelah tiga hari dirawat pasca operasi hati.

Puisi-puisi Mahmoud Darwish yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

3. Anis Mansour (1925-2011)

5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!Instagram.com/sastra.arab

Anis Mansour dikenal sebagai penyair Mesir. Ia lahir di sebuah kota bernama Al-Mansoura (artinya Berjaya). Selain meniti karier dalam bidang sastra, ia juga bekerja sebagai Jurnalis dan penerjemah.

Kariernya dimulai pasca ia lulus dari Universitas Kaior pada 1947. Ia masuk menjadi staf di surat kabar Al Asas di Mesir. Lalu melanjutkan karier jurnalisnya di media massa bernama Rose Al-Yousef, Al Ahram, Akher Saayang ketiganya berkantor di Mesir. 

Tercatat ada 170 buku yang telah ia tulis dan telah diterjemahkan ke bahasa lain, seperti Perancis, Jerman, dan Rusia. Untuk karya terjemahan, ia sukses menerjemahkan 200 lebih cerita pendek dari berbagai bahasa dunia ke dalam bahasa Arab.

Yang menarik, ia pernah menulis buku berjudul "Berkeliling Dunia Selama 200 Hari". Buku itu adalah risalah perjalanannya keliling dunia pada awal 1960-an. Negara-negara yang dikunjunginya antara lain India, Jepang, hingga Amerika Serikat. Pada tanggal 21 Oktober 2011, Anis diberitakan meninggal dunia di Mesir pada usia 87 tahun.

4. Kahlil Gibran (1883-1931)

5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!Instagram.com/sastra.arab

Siapa yang tidak kenal Kahlil Gibran? Penyair kelahiran Lebanon ini telah menginspirasi banyak penyair dunia. Karya-karya kerap kali menjadi bahan untuk menulis surat cinta bagi remaja-remaja.

Gibran lahir di sebuah kota kecil bernama Bsharri di Lebanon. Ia dibesarkan dari keluarga Katolik Maronite. Pada tahun 1895 keluarganya pindah ke Boston, Amerika Serikat. Di sanalah ia menekuni studi seni dan sastra.

Gaya penulisan Gibran banyak disebut sebagai gaya romantik. Ia pandai menulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Itulah yang membuatnya semakin dikenal oleh dunia. Bahkan di Lebanon ia dianggap sebagai pahlawan sastra.

Karya Gibran yang masih dibaca dan diterbitkan hingga kini seperti Sang Nabi, Sayap-Sayap Patah, dan Surat-Surat Cinta Kepada May Ziadah. Di tahun 2009, seorang jurnalis Amerika Serikat, Joan Acocella menulis di The New Yorker mengenai sosok Gibran. Ia menyebut bahwa karya-karya Gibran merupakan karya terbaik ketiga dalam hal penjualan setelah karya-karya William Shakespear dan Lao-Tze.

Kahlil Gibran dinyatakan wafat di New York pada usia 48 tahun karena penyakit liver dan tuberkulosis.

5. Nazek Al Malaika (1923-2007)

5 Penyair Arab Ini Karyanya Bikin Baper!Instagram.com/sastra.arab

Nazek Al Malaika adalah penyair perempuan yang banyak menginspirasi. Ia merupakan penyair Irak paling terkenal yang menggunakan teknik syair bebas.

Nazek memiliki ibu yang juga seorang penyair, sementara ayahnya berprofesi sebagai guru. Dengan kedua orangtuanya yang memiliki latar akademis, Nazek belajar untuk menulis puisi. Ia menulis puisi pertamanya di usia yang sangat muda, yaitu 10 tahun.

Selain menempuh pendidikan seni di Universitas di Bagdad, ia juga mengambil kuliah perbandingan sastra di Universitas Wisconsin di Amerika Serikat. Kemudian Nazek melanjutkan studi di program studi Seni Murni di Departemen Musik di Almamater yang sama.

Buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The Night's Lover yang terbit setelah ia lulus kuliah di Bagdad.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Agung Setya Photo Verified Writer Agung Setya

Reader and Writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya