[PUISI] Pemilik Malam

Semriwing, dingin, tulang tertembus beku
Yang tak biasa akan gemetaran sekujur badan
Namun beda dengan pejuang pemilik malam
Pejuang ekonomi yang masih berlalu lalang
Bahkan sampai matahari telah berganti rembulan
Bisikan lelah tak engkau hiraukan
Payah sendi sudah tak dirasa lagi
Sungguh-sungguh mencari rezeki
Untuk keluarga yang di rumah telah menanti
Dan ketika jam menunjuk dini hari
Barulah selesai segala perjuangan
Dengan wajah lelah namun riang, pulang membawa secercah harapan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.