Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] 1.600 Detik

Unsplash/Annie Spratt

Seribu enam ratus detik lalu

Kau pamit

Kusaksian bayanganmu

Lalu aku terperangkap

Bukan terjebak

Kunikmati cengkraman rinduku padamu

Yang baru beberapa saat merajut jarak

Aku tak bisa bayangkan

Dan memang tak ingin

Saat aku harus kehilangan kau beserta bayanganmu

Aku ingin menjadi bayanganmu

Yang selalu ada bersamamu

Meski dalam waktu tertentu saja

Sungguh aku tak apa

Lalu kusadar

Kumaki diri ini

Mengapa segila ini menginginkan?

Tidak kah kau takut pedihnya kehilangan?

Oh, tidak

Terlanjur

Aku terlanjur kehilangannya

Bersamaan dengan bayangnya yang terus membisikkan selamat tinggal

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Annisa Widi
EditorAnnisa Widi
Follow Us