Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Bersama Klasiknya Mencintaimu

naver.com

 

Aku ingin tertawa

Juga menangis di waktu yang sama

Waktu ketika aku mengenal senja

Mengenal hujan, yang biasa dianggap peluntur air mata

 

Aku tak paham mengapa rasa ini begitu sederhana

Menuliskan apa yang kumau, seisi kepala

yang berisikan dirimu saja

Bersama lantunan-lantunan yang melalaikan asa

 

Aku penulis seenaknya

Yang berharap dengan segumpal cinta

Menulis puisi buruk rupa

Dapat menikah denganmu lalu bahagia

 

Bagaimana nian sebuah teladan

Aku telah kalah oleh rasa tanpa bendungan

Rontok sudah roda rem untuk hindarkan

Perasaan

 

Salahkah jika aku ucapkan

Setiap hari, minggu, bulan

Tentang kalimat singkat pengharapan

Merajam mesra rahasia masa depan

 

Dimulai dari, aku

Yang dengan polosnya, mencintaimu

Dan dalam kelam malam, maukah kamu

Dengan utuh, menikah denganku?

 

Tangerang, 23 Januari 2018

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Achmad Aditya Avery
EditorAchmad Aditya Avery
Follow Us