[PUISI] Untukmu yang Menyimpan Langit

Aku menulis ini bukan sekadar bait,
tapi sebagai cermin yang ingin memperlihatkanmu,
bahwa ada cahaya yang sering kau lupa,
padahal ia selalu berpendar di dalam dirimu.
Kau adalah hujan yang jatuh dengan lirih,
namun meninggalkan wangi tanah yang dirindukan.
Ada luka yang kau simpan dalam diam,
tapi dari sanalah tumbuh keteguhanmu.
Aku melihatmu seperti senja yang rapuh,
indah justru karena ia akan hilang.
Dan meski kau sering merasa sendirian,
sebenarnya kau adalah rumah
bagi kata-kata yang tak pernah menemukan alamat.
Maka tetaplah ada,
sebab dunia ini butuh sosok sepertimu—
yang diam-diam menyimpan langit,
meski hatinya kerap diguyur hujan.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.