Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku yang Haus

pixabay.com/sasint
pixabay.com/sasint

Jika ini tentang rindu,

mengapa jadi pelik?

Jika ini tentang ingin,

mengapa jadi sulit?

Kisah ini sejalan dengan waktu

Kisah yang kusebut impian

Kisah yang bercitra samar

Dan kisah yang kuduga mungkin ada

Kemudian,

di mana ku bisa meletakkan titik di antara jeda yang bertubi-tubi?

Jeda yang terus diisi dengan tatapan dan helaan napas

Sejuta kali aku berkata,

Sudah . . .

Tapi tak berguna jika aku masih bersandar nyaman pada jeda

Aku merasa sangat haus,

tapi tak ingin minum

Aku pun merasa sangat terpuruk,

tapi tak ingin menangis

Dua menit yang berharga

Suaramu

Nafasmu

Nyatanya kepaksaanku membuat hidupmu berantakan

Tolong berhenti

Aku lelah berlari

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
asterasa
Editorasterasa
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction
Ilustrasi seorang perempuan

[Puisi] Monolog hati

25 Des 2025, 21:07 WIBFiction