[PUISI] Anggur Merah dalam Gulana

Di tepi senja yang merona
Seperti anggur merah yang mengalir
Rindu merayap dalam gulana
Menari dalam kalbu yang bergetar
Cawan anggur di tangan hampa
Menunggu bibir yang haus rindu
Setiap tegukan adalah luka
Setiap senyuman adalah pilu
Merah anggur, merah asmara
Mewarnai gelisah di hati
Namun cinta yang dulu membara
Kini hanya sisa memori
Kenangan terurai dalam anggur
Setiap tetes menulis kisah
Namun gulana tak pernah kabur
Membelenggu dalam hiruk pikuk pasrah
Senja memudar dalam pelukan malam
Seiring anggur yang kian habis
Tertinggal hanya bayang dan kelam
Dan hati yang kembali menangis
Anggur merah yang merona
Mengalir di dalam gulana
Cinta yang pergi tanpa suara
Meninggalkan luka tanpa cela
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.