Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

ilustrasi memasak bersama keluarga
ilustrasi memasak bersama keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Asap yang mengepul di pagi hari
Di iringi senyum yang secercah mentari
Aroma masakan ibu yang mengetarkan sanubari
Membuat hidup terasa sangat berarti

Ibu berkata, "sudah bangun nak?"
Sambil memberi sepiring nasi dan lauk
Sungguh kata penyemangat kehidupan
Hingga lelah tak lagi meruntuhkan

Namun, kini semua telah hilang
Jiwa pun ikut teroyak dalam
Aroma dan senyum itu menghilang
Membuat duka yang teramat dalam

Ibu, ternyata sulit tanpamu
Separuh jiwaku mengabur jauh
Mampukah aku bertahan tanpa kehadiranmu?
Saat cintamu selalu memenuhi duniaku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction
Seseorang memainkan piano di ruang gelap

[PUISI] Meraba dalam Gelap

11 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi pohon

[PUISI] Gelisah

11 Des 2025, 05:15 WIBFiction