[PUISI] Barangkali Nanti Kau Panggil Namaku

Barangkali kelak di tikungan senja
Kita bersua tanpa rencana
Aku tak tahu harus berkata apa
Bibirku gemetar, hatiku hampa
Mungkin matamu masih serupa langit tembaga
Indah, tapi tak lagi bercerita
Dahulu kau rumah, tapi kini reruntuhan
Kenangan berserak tanpa tujuan
Tak perlu tanya, tak perlu sesal
Luka sudah lama mencari akal
Kau memilih khianat sebagai jalan
Aku memilih sembuh tanpa bayangan
Barangkali nanti kau panggil namaku
Tapi angin lebih dulu menyapu
Aku telah jadi musim yang baru
Tanpa perlu menoleh ke masa lalu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.