Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bayangan dan Cahaya

Photo by Maik Fischer on Unsplash
Photo by Maik Fischer on Unsplash

Lika-liku duniawi
Tempat mereka berserah diri
Pada perjumpaan tak tau diri
Hela napas setia menjadi saksi

Prasangka pada yang fana
Menengadah tangan berharap sisa
Sampai nanti saat kita akan berjumpa
Teriak degup jantung kuingin kau rasa

Bila ada yang harus kusesali
Mungkin sekujur tubuh mendidih menahan nyali
Pancaindra tak berkutik dan mati
Terlalu sibuk persiapan perbaiki hati

Barangkali hari itu tak pernah nyata
Kau di ujung sana terlalu istimewa
Kerdil kehadiranku sembunyikan rupa
Pandanganku budak menghadap singgasana

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Majiid
EditorRidwan Majiid
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction