[PUISI] Bayangan yang Retak

Aku adalah bayangan
yang menetap di kaca retak
tak pernah utuh,
namun selalu kembali ketika cahaya datang.
Kau barangkali adalah pelangi
yang tak pernah tahu siapa langit sebelumnya,
sementara diriku adalah tanah basah
yang menyimpan jejak hujan diam-diam.
Namamu kutitip
pada gema langkah waktu,
di antara detik
yang lupa bagaimana rasanya berhenti.
Tatapanmu seperti nyala
dari lilin yang tak meleleh,
dan aku dinding sunyi
yang membiarkan cahayamu menari
tanpa pernah menghangat.
Jika suatu hari angin menghapus segalanya,
biarlah jejakku tinggal
di serpihan kaca yang kau tinggalkan,
retak, tapi mengingat.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.