[PUISI] Berlalu

Malam buta berpendar cahaya
Embusan angin kian terasa
Dapatkah aku melihat pecahan itu sekali lagi?
Dingin menusuk tulang
Menatap sinar masa depan
Terhias tempat itu penuh pecahan
Lampau yang berceceran
Tinggallah kenangan
Kutahu ini hanya ingatan
Bukanlah angan-angan
Juga tidak harapan
Sekilas diri ini tampak
Tinggalkan petak setapak
Tak perlu khawatirkan
Melainkan masa depan
Pecahan kan tenggelam
Kilas balik sebuah kenangan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.