[PUISI] Bijak dalam Riuh

Aku terlalu memuja atau kuno?
Semua kisah kasihku berkahir dengan air mata
Padahal, ku selalu panjatkan doa untukmu
Sayang, kau memang bukan untukku
Tapi, kuucapkan banyak terimakasih
Karena berkat perspisahan itu
Aku temukan arti bahagia yang baru
Bertemankan seseorang yang lebih bijaksana
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.