[PUISI] Bolehkah Aku Menjemputnya?

Kala semesta menawarkan kadarnya
Mendampilkan tiap-tiap analekta
Yang bebas ditunjuk oleh jiwa
Bolehkah aku menghampirinya?
Bolehkah aku membawanya
Menariknya dari kebisingan dunia
Tapi damai dan tenang menurut ia?
Di sebuah pesanggrahan yang hampa
Akan kuceritakan semua kisah
Padanya, tentang perih dan letih
Lemah dan lelah
Payah dan patah
Pun rapuh dan runtuh
Akan kuterangkan hanya luka
Akan kuagihkan hanya duka
Lantas, baru aku terdiam
Mendengarkan nasihatnya yang bagai penawar
Mengindahkan kata-katanya yang mampu membasuh
Hati yang gersang, rasa yang hambar
Diri yang tak tahu lagi jalan pulang
Bolehkah aku menjemputnya?
Di satu hari, kala mentari terbenam
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.