Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com

Masih kau anggap apa aku, Nak?
Yang dengan senang hati kupinjamkan kedua tanganku untuk menjadi sayapmu,
Agar kau menukik di nirwana menjadi bintang nan terang,
Tak pelak pula kau cabik lengan hingga terburai.

Masihkah aku hanya angin bagimu, Nak?
Sedang peluh darah pun telah kukikis dari tubuh,
Pun dengan jari yang mengelupas masih bersujud meminta kebahagiaanmu,
Pun dengan timpang aku mewujudkan asamu.

Tak berhargakah aku bagimu, Nak?
Meregang nyawa untuk buatmu melihat dunia,
Pun dengan senang hati kau tancapkan paku-paku di tubuhku dengan sikapmu,
Pun dengan lancang lidahmu menyayat batinku.

Masih kurangkah, Nak?
Sebelum mata ini memejam perih,
Sebelum maut membakar nyawa.

Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di