Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Cacian Kala Suntuk

ilustrasi dunia (pexels.com/Dimitris.s12)

Pada tiap bunyi tuk-tuk, 
Pertanda tanganku mengetik suntuk
Dan mata kian terkantuk-kantuk
Aku bertanya sambil terbatuk 

Di manakah tempat mengaduk
Kabar baik dan kabar busuk
Bercampur remuk tak berpeluk
Diikat jadi satu bagai sapu ijuk 

Lantas kutengok hiruk-pikuk
Dari ujung jendela yang penguk 
Jalanan itu tak lagi khusyuk
Kini bising bagai badai berkecamuk

Ah, buyar sudah anganku nan kikuk
Ia seenaknya mendobrak masuk
Sembari mencaci seribu amuk
Katanya, dunia tak lagi punya bentuk

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dahayu ‎
EditorDahayu ‎
Follow Us