Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Canggung

unsplash.com/@denizgocmeen
unsplash.com/@denizgocmeen

Tidakkah kau merasa kita pernah terlalu dekat
Gejolak rasaku dahulu ikut memekat
Aku yakin kau melihat
Kau hanya berdiam meski tak pernah sesaat

Di matamu kini hanya ada aku yang menyalahkanmu
Mengoreksi dan mendikte kecacatanmu
Menggumpalkan emosi, meski tak pernah membuyarkannya kembali
Kita hanyalah sepasang burung yang tengah berlepas diri

Terbang mengayomi angin yang melalaikan hati
Sudahlah, ego merangkul kita semaunya sendiri
Cukuplah ditelan kubangan gengsi
Cukuplah itu membuat diri bangun dan bersama lagi

Kita canggung dan semakin jauh
Bersamanya rasa kita pula ikut meluruh
Tanpa kata, tanpa bahasa, tanpa komunikasi, meski sebatas menyapa
Sudah berbeda, sudah berubah, canggung, kita semakin canggung saja

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Meld Awan
EditorMeld Awan
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Bayang-Bayang Sengkuni

23 Sep 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction