[PUISI] Cerita dari Sebuah Kamar di Jerusalem

pada rindu yang sudah mengabu
diri ini sudah layu, penuh ragu
gaib sepertinya lebih mudah
diaminkan daripada kepulangan
berikan saja aku bukti
jajarkan saja depan pintu
yang bersaksi sudah sewindu
kala jumpa terakhir kali mengetuk
namun gagang pintu ‘kan terkutuk
mengunci dari yang tak padu
menolak dan beri gerutu
mengunciku lalu mati
di mimpi-mimpi tak pasti
nirwana jauh dari jangkauan
tempat kita dapat rayakan:
embun bahagia pertemuan
cahaya membimbing jalan
menjadi gerak yang nasti
kekasih, lara sudah menggebu
jujur
mungkin ini saatnya aku menjemputmu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.