Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Cinta Beraroma Biji Sangrai

ilustrasi kopi (pixabay.com/danramirez)

Aroma tercium, menggelitik hidung,
Bukan bunga mekar, tapi kopi yang memanggil.
Hitam pekat, pekatnya cinta yang terpendam,
Pahit di awal, manis lama di dalam.

Secangkir kisah, diaduk dengan jemari,
Gula dan krim, cinta tak selalu mudah.
Ada bising seduhan, ada desah gelombang,
Ada diam yang bercerita, ada cinta yang berdendang.

Bibir menyentuh, panas memeluk lembut,
Seruput demi teguk, hati ikut tergoda.
Mata berbinar, senyum terbit perlahan,
Cinta dan kopi, harmoni yang memesona.

Bersama kita nikmati, pagi hingga senja,
Cangkir demi cangkir, cinta makin kaya.
Tak perlu kata, cukup tatap dan rasa,
Cinta dan kopi, berpadu dalam cerita.

Biarlah waktu berlalu, tak akan pudar,
Aroma cinta yang tersimpan di dasar.
Secangkir cinta, kopi yang tak pernah basi,
Cinta dan kopi, abadi dalam puisi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us