Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Dalam Pelukan Ibu

ilustrasi seorang ibu memeluk anaknya
ilustrasi seorang ibu memeluk anaknya (pexels.com/ Arina Krasnikova)

Setiap pagi, aroma dapur lebih dulu membangunkanku daripada cahaya matahari. Ada tangan yang sibuk, ada hati yang tak pernah letih menyiapkan hari.

Ibu tidak selalu banyak bicara, tapi kasihnya hadir dalam bentuk paling sederhana: nasi hangat di piring, lipatan baju bersih, doa yang berulang-ulang di ujung sajadah.

Aku pernah marah, pernah menjauh, tapi tetap kembali. Karena hanya pada ibu, aku menemukan rumah yang tak pernah bertanya kenapa aku pulang.

Dan jika kasih adalah bahasa, maka ibu telah menuliskannya sejak lama di dadaku, dengan tinta yang tak pernah pudar, bahkan oleh waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Dalam Pelukan Ibu

06 Okt 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi tangan bayi dan ibunya (pixabay.com/Grey85)

[PUISI] Ibu Juga Butuh Ibu

05 Okt 2025, 21:53 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Harga Diri

05 Okt 2025, 06:15 WIBFiction
ilustrasi bulan

[PUISI] Padang Rembulan

05 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang pria di tengah jalan

[PUISI] Salah Jalan

04 Okt 2025, 14:15 WIBFiction
ilustrasi gigih

[PUISI] Filosofi Gigih

04 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seseorang bersujud pulang kepada Tuhan

[PUISI] Pulang

03 Okt 2025, 08:15 WIBFiction
ilustrasi berpikir

[PUISI] Berpangku Tangan

03 Okt 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Delusional

02 Okt 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi langit

[PUISI] Cekung

02 Okt 2025, 20:16 WIBFiction