[PUISI] Dengarkan Suara Diamku

Hadir orkestra berkepanjangan di kepala
Enggan diam meski puluhan kali dipaksa
Tongkat dirigen takkan turun selama raga masih terjaga
Melodi tak bernada trus memaksa
Ribuan jejak pikiran berdesakan di dada
Bergejolak ingin terurai lewat kata
Namun apa daya, diri sendiri masih menjadi tempat ternyaman
Untuk mengutarakan semua ironis kehidupan
Suaraku terdengar tak acuh
Bahasaku tak terucap meski badai bergemuruh
Pikirku masih takut akan menusuk
Ataupun menemukan telinga yang tak perlu
Bisakah engkau membantu
Mengulurkan tangan untuk meraihku
Agar tak hanya aku yang tahu
Semua benang kusut di kepalaku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.