[PUISI] Detik yang Berlari

Detik-detik berlalu tanpa permisi
Menggerus setiap napas yang tersisa
Tak peduli kita sibuk bermimpi
Atau tenggelam dalam tangis nestapa
Jarum jam terus berdetak
Mengukir kerut di sudut mata
Mengubah hitam menjadi perak
Di helai rambut yang mulai menua
Waktu tidak pernah bernegosiasi
Tidak bisa dibeli dengan harta
Tidak bisa ditukar dengan prestasi
Tidak bisa kembali walau diminta
Di setiap detak yang tersisa
Mari hidup dengan sepenuh jiwa
Karena waktu tak pernah memberi tanda
Kapan dia akan berhenti berlari
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.