Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Detik yang Berlari

ilustrasi waktu (unsplash.com/Pierre Bamin)

Detik-detik berlalu tanpa permisi
Menggerus setiap napas yang tersisa
Tak peduli kita sibuk bermimpi
Atau tenggelam dalam tangis nestapa

Jarum jam terus berdetak
Mengukir kerut di sudut mata
Mengubah hitam menjadi perak
Di helai rambut yang mulai menua

Waktu tidak pernah bernegosiasi
Tidak bisa dibeli dengan harta
Tidak bisa ditukar dengan prestasi
Tidak bisa kembali walau diminta

Di setiap detak yang tersisa
Mari hidup dengan sepenuh jiwa
Karena waktu tak pernah memberi tanda
Kapan dia akan berhenti berlari

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us