Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Di Antara Lembar Lamaran

ilustrasi melamar pekerjaan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di antara tumpukan lembar lamaran,
kutitipkan harap dan keberanian,
pada kata-kata yang kupilih rapi,
meski tak semua paham arti mimpi.

Ijazah tergenggam seperti janji,
namun dunia bertanya lebih dari itu:
“Berapa tahun pengalamanmu?”
“Pernahkah kau memimpin tim besar dulu?”

Di balik layar komputer HRD,
nama-nama hanyut dalam algoritma,
yang tak peduli air mata belajar malam,
atau perjuangan bayar kuliah perlahan.

Mereka meminta syarat sempurna,
tapi dunia tak pernah ajarkan cara,
menjadi hebat tanpa diberi ruang,
melangkah tanpa alas yang lapang.

Aku hanya anak dari lorong sempit,
bermodalkan tekad dan sepucuk semangat,
mengetuk pintu satu per satu,
meski banyak yang hanya terbuka semu.

Tantangan ini seperti labirin gelap,
di mana cahaya datang dari dalam,
bukan dari nama besar di CV,
tapi dari hati yang tak ingin menyerah lagi.

Jadi bila esok tetap sunyi,
dan panggilan belum juga menyapa,
kutahu, langkah ini bukan sia-sia,
karena aku tengah ditempa menjadi luar biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us