Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Di Bawah Langit Kelabu

ilustrasi tenggelam dalam sepi yang tak berujung (pixabay.com/TerriAnneAllen)
ilustrasi tenggelam dalam sepi yang tak berujung (pixabay.com/TerriAnneAllen)

Aku berjalan di atas debu,  

jejak-jejak tak lagi dikenali,  

seperti wajah yang memudar  

di cermin berlumur kabut.

Siapa kau, wahai waktu,  

yang membawaku pergi dari diriku sendiri?  

Dalam diam aku terisap,  

ke dalam jurang sepi  

tak bertepi.

Dulu aku mengenal api,  

dalam dada yang kini membeku.  

Mimpi-mimpi hancur di antara reruntuhan  

kata yang tak sempat diucap,  

harapan yang tak pernah datang.

Mereka bicara tentang cahaya  

tapi aku hanya melihat bayang-bayang.  

Dan di bawah langit kelabu ini,  

aku adalah hujan yang tak jadi turun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kakek Anak
EditorKakek Anak
Follow Us