Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Dihantui Bosan

ilustrasi menunggu (Pexels.com/Adrien Olichon)
ilustrasi menunggu (Pexels.com/Adrien Olichon)

Dunia tak menghentikan langkahnya

Waktu terus berputar, tak bisa dihentikan meski sekejap saja

Daun gugur dan pohon tumbang hanya menjadi saksi tanpa kata

Sementara itu, di sana terduduk seorang anak yang terlelap dalam asa

 

Pandemik masih betah bertamu

Ia menutup angan dan mimpi dengan kelabu

Si anak semakin hari semakin tak tahu

Sebab, semua orang kini ikut mengadu

 

Hari demi hari terlewati

Semua masih terkurung dalam suasana tak pasti

Anak tersebut mulai lelah berlari

Ia bersimpuh, terduduk menatap mimpi

 

Rasa bosan mulai mendatanginya

Perlahan si anak kian terbelenggu olehnya

Tak berguna lagi meneteskan air mata

Ia merasa tak ada yang berkenan mendengarnya

 

Anak tersebut tak ingin rasa bosan itu berumur abadi

Dia mulai mencari celah untuk membuka mata kembali

Menenangkan hati berbekal aksentuasi

Anak itu ingin meluluhlantakkan alienasi

 

Meski tubuhnya harus berlumuran darah

Anak itu menang sebab tak kehilangan arah

Kehendak semesta mungkin ia tak bisa bantah

Tapi anak itu tak pernah terjatuh dalam jurang amarah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohammad Azharudin
EditorMohammad Azharudin
Follow Us