[PUISI] Dinding Penyesalan

Di balik jeruji besi yang dingin dan sunyi,
Kupeluk sesal di dada sendiri.
Dosa-dosa berbaris dalam ingatan,
Seperti bayangan yang tak mau hilang.
Malam-malam panjang tanpa cahaya,
Hanya rembulan jadi saksi lara.
Kutundukkan kepala dalam doa,
Memohon ampun pada Yang Maha Kuasa.
Dulu langkahku penuh kesombongan,
Mengejar dunia tanpa pertimbangan.
Kini waktu mengajarkanku arti,
Bahwa hidup bukan sekadar ambisi.
Jika masa bisa kuputar kembali,
Tak akan kubiarkan hati ternodai.
Namun kini hanya satu pintaku,
Tuhan, izinkan aku kembali menuju-Mu.
Kelak, jika pintu ini terbuka,
Bukan lagi aku yang sama.
Bukan tangan yang mencuri harapan,
Melainkan hati yang penuh keimanan.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.