Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Doa Berkasih

pexels.com/freestocks.org
pexels.com/freestocks.org

Wahai Kasih

Aku menyerah

Aku pasrah

Aku lelah

Tapi, tak ingin kuakhiri

 

Wahai Kasih

Aku ingin sekali membangun cinta

Dan menjaganya hingga waktu tak terhingga

Menghasilkan memori berkasih

 

Wahai Kasih

Terimalah salam dari setiap sujud malamku

Iringan doa selalu kupanjatkan 

Tak pernah lekas berhenti

 

Wahai Kasih

Semesta telah merestui

Tinggal menunggu waktu yang terus menghantui

Kata aku menjadi ummi

 

Wahai Sang Maha Pengasih

Kasihanilah hamba pendosa ini

Untuk terus berlabuh dibawah naungan ka'bah suci

Menua bersamanya karena-Mu Ya Rabbi 

Ya Illahi

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lena Latipah
EditorLena Latipah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Semburat Nafsu

31 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction