Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Doa-doa yang Puisi

pexels.com/@josh-hild-1270765
pexels.com/@josh-hild-1270765

Malam adalah waktu di mana doa-doa atas namamu dirapalkan;
Diulang-ulang;
Penuh khusyuk;
Sampai-sampai asyik-masyuk

Begitulah malam
Waktu di mana doa-doa yang puisi dibaca lamat-lamat;
Penuh khidmat
Sesekali, bagiku sebagaimana menembangkan puisi

Doa-doaku yang puisi itu;
Adalah suatu enkripsi
Yang sengaja dibacakan terus berulang;
Boleh jadi berhasil membawamu pulang

Ke tempat doa-doa yang puisi-puisi dirapalkan;
Khidmat-khidmat;
Asyik-masyuk:

Aku,
Yang menyelipkan enigma pada doa-doa;
Pada puisi-puisi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paradigma Kita
EditorParadigma Kita
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Melodi yang Terlupakan

24 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction