[PUISI] Dua Dimensi Waktu

Derap langkah kian menyusuri
garis kehidupan warna hingga membeku.
Melintas di antara dua dimensi waktu,
masa silam dan masa depan kemilau.
Menengok ke belakang untuk meniti
kisah perjalanan membangun fondasi.
Begitu pun menatap tajam ke depan
menganyam berjuta kisah keemasan.
Di tengah jalan mungkin kalian sisir
terjalnya petualangan haru
menemui curamnya tebing waktu.
Namun di situlah untaianku,
menyisipkan pesan bahu membahu
saling membantu dalam pilu
untuk menggayuh tujuan itu.
Menjadi benteng pembuka belenggu
setiap tirani yang hinggap
di dahan dan ranting generasi.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.