Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Eidetik

pixabay.com
pixabay.com

Ada seorang gadis
Terperangkap sunyi dalam kelabu
Gemintang membisu mengingat temu 
Memori pun membeku di wajahku 
Gurat luka di ujung lara dan asan bersenandung pilu
Tenggelam dalam tatap yang semu

Aku seorang gadis 
Berimajinasi untuk mengelana kembali
Meminta gemintang agar bawaku pergi
Sejauh ingatan tentang dirinya yang telah pergi
Membawa segenap emosi dan perasaan hati
Ah, tega nian dikau pada diri ini

Tentang kau yang telah pergi
Tegas matamu mengalihkan tatap
Tak inginkah engkau menetap?
Tertawa bersamaku dalam tatap?
Mengapa engkau biarkan diri ini meratap? 

Tentang kau yang telah pergi
Rinai sendu pun laun jadi liliput|
Sampai-sampai puisiku kau buat karut
Mau sampai kapan kau kusembunyikan seperti kancut?
Kejam nian kau biarkan aku sedih berlarut-larut
Haruskah aku menyelam ke laut, lantas tertangkap perompak, agar kau datang ke laut?

Aku yang masih menunggumu
Berlarut-larut dalam sunyi hingga lupa waktu
Masihkah amarahmu memuncak seperti hari itu?
Hanya karena aku tak makan pada jam satu 
Haruskah aku berjuluk mahajana agar berpangkat ratu? 
Biar kau kembali dan kenanganmu tak menguntit macam hantu

Aku yang masih menunggumu 
Saku-saku aku mencuri hela napasmu hari itu
Aku jadikan tanda agar kau tak kikis oleh waktu
Bahkan hingga kau tak lagi memijak tanah dan batu
Aku biarkan kau jadi penunggu memori meski menjelma hantu

Kau yang tak pernah kembali
Aku terlewat asan hingga gurat luka di hati menjadi cabir 
Tega nian kau biarkan mata ini berair
Engkau sadarkan aku pula tentang takdir
Haruskah aku menjelma seorang sahir?
Biar cinta pertama seorang anak perempuan tak berakhir sekejam takdir

—Jogja, 2020

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nazila Basuin Abdullah
EditorNazila Basuin Abdullah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mengenang Luka Masa Lalu

05 Des 2025, 07:07 WIBFiction
Ilustrasi Merindukan Keluarga

[PUISI] Riang Tanpa Suara

05 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi memeluk diri sendiri

[PUISI] Sakit Terpendam

05 Des 2025, 05:04 WIBFiction
gambar perempuan

[PUISI] Di Ceruk Matamu

04 Des 2025, 11:07 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan berjalan ke arah kereta

[PUISI] 24 Jam

04 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Malam Hari

[Puisi] Terima Kasih Malam

03 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi sehabis hujan

[PUISI] Rintik Teduh

03 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi menggelar sajadah

[PUISI] Tempat Berserah

02 Des 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seseorang mencari ketenangan

[PUISI] Kembali Pulang

02 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi mendayung sampan

[PUISI] Menjemput Berkah

02 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Ilustrasi wanita yang sedang menatap sesuatu

[PUISI] Bahasa Tatapan

01 Des 2025, 19:07 WIBFiction
ilustrasi perempuan galau

[PUISI] Memungut Rindu

01 Des 2025, 05:15 WIBFiction