[PUISI] Filosofi Kekaguman

Kau dan beberapa eksemplar buku
Turun dari anak tangga menuju meja di sebelah jendela kaca
Kau atur nyamannya meja sedemikian rupa
Hingga memulai ritual cendekia seperti biasanya
Membaca lembar demi lembar tumpukan kertas bahasan
Sesekali menulis pada buku catatan warna merah marun itu
Kau sejenak berpikir dan mengedarkan pandangan
Lantas kembali mengisi larik-larik dengan ikhtisar
nalarmu
Pesonamu memancar dari apa yang kau tunjukkan
Bukan gilap berlian, tapi pemikiran yang cemerlang
Daya pikat ampuh yang meluluhkan saat kau utarakan gagasan
Pemikir ulung yang hadirkan rasa kagum yang dalam
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.